Anis Ilmiyatul Hasanah merupakan salah satu korban selamat kecelakaan maut truk trailer yang terguling menimpa mobil di jalan raya Desa Sumberketempa, Kecamatan Kalisat. Sebelumnya, perempuan 29 tahun itu menawarkan tukar tempat duduk, namun tidak diperbolehkan.
“Andai saya jadi bertukar tempat duduk, mungkin nasib saya akan lain,” kata Anis ditemui di rumahnya di Dusun Rowo, Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Minggu (31/7/2022).
Anis lalu menceritakan, di dalam mobil Isuzu Panther yang nahas itu sebenarnya ada dua keluarga. Yakni keluarga dia dan ayahnya, Alwi Dahlan, lalu keluarga Suwarso yang membawa istri, anak dan kedua orangtuanya.
“Sebenarnya kami ini tetangga, tapi karena kami sangat dekat, jadi seperti saudara. Terutama dengan istri pak Suwarso, mbak Suswati. Sebab dia penjahit langganan saya. Saya juga dekat dengan anak pak Suwarso, Hasbi. Dia sudah kayak adik bagi saya,” terang Anis.
Anis dan ayahnya ikut rombongan keluarga Suwarso karena memiliki tempat tujuan yang sama, yakni pondok pesantren di Situbondo. Anis ingin menjenguk adiknya yang mondok di sana, dan Suwarso mengantar anaknya, Hasbi kembali ke pondok tersebut.
“Jadi istilahnya kami ini nebeng, karena tujuannya sama. Dan memang berkali-kali mau ke sana (ponpes) bareng-bareng tapj nggak pernah ketemu waktunya,” kata Anis.
Karena nebeng, Anis dan ayahnya bersepakat akan duduk di baris kursi paling belakang. Ini agar antaranggota keluarga Suwarso di dalam mobil posisi duduknya saling berdekatan.
“Tapi ketika mobil yang disopiri pak Suwarso itu datang menjemput kami, ternyata kursi belakang sudah ditempati kakek dan neneknya Hasbi (ortu Suwarso). Yang kosong adalah kursi depan sebelah sopir, dan kursi tengah deret paling kiri, dekat pintu,” kenang Anis.
Anis pun lalu menawarkan tukar tempat duduk, agar dia dan ayahnya duduk di kursi belakang saja. Namun tidak diperbolehkan istri Suwarso, Suswati.
“Katanya kursi belakang itu memang sudah dipesan oleh yang menempati. Akhirnya saya duduk di kursi baris tengah yang kosong itu. Posisi saya ada di deret paling kiri, dekat pintu. Sedang ayah saya duduk di kursi depan, persis di depan saya. Jadi ada di samping pak Suwarso yang nyetir mobil,” terang Anis.
Selang beberapa saat mobil melaju, Anis sempat menawarkan Hasbi bertukar tempat duduk. Namun Hasbi yang kala itu duduk di deret paling kanan, menolak.
“Sudah saya tawari, ‘kamu pindah sini ta dik…’ tapi dia menolak. Katanya lebih enak di situ,” kata Anis.
Selang satu jam perjalan, mobil bernopol P 1256 SI itu mengalami kecelakaan, tertimpa truk trailer muat triplek yang terguling di jalan menikung. Tiga penumpang tewas.
Tiga penumpang itu, Hasbi yang duduk di bangku tengah deret paling kanan. Dan kakek-neneknya yang duduk di bangku paling belakang.
“Andai saya jadi bertukar tempat duduk, mungkin ceritanya akan lain. Tapi memang begitulah takdir Allah, apa yang ditakdirkan terjadi, pasti terjadi,” ujarnya lirih. (*)