Jember, Motim-Sebanyak 4 grup kesenian musik patrol asal Kelurahan Patrang, melakukan pawai keliling kota Jember, Minggu (9/5/2021) dini hari. Berangkat dari lingkungan kampung di wilayah Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang. Sebanyak 4 grup kesenian musik patrol itu melakukan pawai.
Dari garis start di sekitar Jembatan Jompo, Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates. Rombongan 4 grup kesenian musik patrol itu berangkat dan melakukan pawai keliling.
Pawai itu dimulai pukul 24.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 2 dini hari, untuk membangunkan warga sahur.
Menelusuri Jalan Sultan Agung, Alun-Alun Kota Jember, Jalan Kartini, Jalan Trunojoyo, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Kenanga.
Salah seorang Koordinator Grup Musik Patrol Kantra (Kenanga Putra) Fathur Rozaq mengatakan, kesenian Musik Patrol adalah tradisi khas Kabupaten Jember yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
“Musik Patrol ini Khas Jember, sudah 21 tahun ada. Kemudian tampilnya dan keliling (pawai) di Jember setahun sekali saat momen Ramadan. Tujuannya untuk membangunkan Sahur,” kata Fathur saat dikonfirmasi disela kegiatan pawainya.
Fathur mengatakan, dalam satu grup Kesenian Musik Patrol, terdiri dari 11 orang pemain musik. “Ditambah satu orang penyanyi. Yang lagu-lagunya bermacam-macam, tapi identik dengan alat musik kentongan (dipukul, red) bahan dari bambu dan kayu. Juga ditambah dengan seruling,” ujarnya.
Pada saat masa Pandemi Covid-19 ini, diakui Fathur, grup kesenian Musik Patrol yang digawanginya kesulitan untuk tampil.
Namun dengan berdalih, sebagai sebuah tradisi kesenian yang harus dijaga, dan meskipun berkerumun tapi tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Pawai dengan diikuti 4 kelompok grup musik itu tetap dilaksanakan.
“Meskipun ini pandemi, ini acara tahunan. Jadi menjadi hiburan dan juga menjadi tradisi. Serta juga sarana untuk membangunkan sahur masyarakat Jember (saat puasa ramadan). Kesenian Musik Patrol ini juga khas Jember jadi harus dijaga,” katanya.
“Namun kami tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menggelar acara (pawai) ini. Kita tetap pakai masker, dan cuci tangan,” pungkasnya.
Menanggapi adanya pawai Kesenian Musik Patrol yang dilakukan 4 grup musik itu. Plt. Kepala BPBD Jember Muhammad Jamil mengatakan, pihaknya tidak mengetahui dengan adanya kegiatan pawai musik tradisional.khas Jember itu.
“Saya belum tahu kegiatan itu, coba nanti saya cek dulu ke kelurahan dan kecamatannya. Karena di sana ada Posko (Satgas yang bertugas), juga ada penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis mikro yang menjadi wilayah atau tanggung jawab pak lurah dan pak camat,” kata Jamil saat dikonfirmasi terpisah melalui ponselnya, Minggu (9/5/2021).
Terkait penerapan PPKM berbasis mikro itupun, diketahui sudah dilakukan sejak awal Januari 2021 lalu.
“Untuk kegiatan pawai itu, nanti akan kami konfirmasi lagi apakah sudah ada pemberitahuan, atau sudah menerapkan prokes atau tidak,” pungkasnya.