Surabaya Motim – Tanggul Kali Lamong yang Jebol di Gresik pada beberapa waktu lalu, mendapat perhatian khusus dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Emil meninjau langsung beberapa titik tanggul yang jebol, yakni di Desa Jono dan Desa Boboh, Kecematan Cerme, Gresik.
Usai meninjau tanggul, Emil menyampaikan Pemprov Jatim telah melakukan sejumlah upaya perbaikan tanggul di titik-titik yang mengalami kerusakan.
Sejumlah alat berat dan kawat bronjong, lanjutnya, kini telah dikirimkan ke titik-titik tersebut untuk selanjutnya dilakukan perbaikan tanggul.

“Jebolnya ini karena Kali Lamong meluap. Saat ini proses perbaikan dalam pengerjaan dengan memasang paravet di titik-titik yang jebol. Sehingga, jika musim hujan tiba, maka kita tidak khawatir akan terjadi banjir lagi di Desa Jono,” kata Emil dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).
Sebelumnya, kata Emil, Pemprov Jatim melalui BPBD telah melakukan sejumlah program penanganan banjir akibat meluapnya Kali Lamong. Beberapa di antaranya adalah pembangunan tanggul, normalisasi Kali Lamong hingga membuat retarding basin atau kolam penampung air hujan.
Terkait pembangunan tanggul, sejak tahun 2021 sampai 2024 telah dibangun tanggul sepanjang 2.710 meter mulai dari Desa Jono hingga Desa Kedanyang.
Sementara, untuk normalisasi Kali Lamong, di tahun 2024 telah dilakukan normalisasi sepanjang 44,58 kilometer dari 58 kilometer. Selain itu, juga dilakukan normalisasi sepanjang 141,43 kilometer anak sungai dari 350 kilometer.
“Saat ini sudah dibangun satu retarding basin di Desa Tambak Beras. Rencananya, akan dibangun sembilan titik retarding basin di Gresik,” terang Wagub Jatim.
Emil menyebut, ada 75 KK yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul di lokasi tempat pengungsian di Desa Boboh. Di lokasi ini, ia juga memastikan kelengkapan bantuan sosial dari Pemprov Jatim yang akan dibagikan kepada warga yang terdampak banjir.” pungkasnya.
Dalam sidak ini, Emil didampingi oleh Kepala PU SDA Jatim Bayu Trihaksoro dan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.(*/ady)