Jember, Motim – Tiga rumah di Dusun Sagaran, RT 01 RW 02, Desa Jamintoro, Kecamatan Sumberbaru, dilalap si jago merah, Sabtu (8/8). Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 8.30 WIB itu, diduga disebabkan konsleting listrik dari salah satu rumah.
Sumber api berasal dari rumah milik Misnaji (55) yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Rumah itu berukuran 5 x 12 meter persegi. Seluruh bagian rumah, ruang keluarga, dua kamar, dan satu dapar habis terbakar dan rata dengan tanah.
Sementara dua rumah milik tetangganya yang bersebelahan dengan bangunan milik Misnaji juga ikut terbakar.
Satu kamar dan sebagian ruang dapur milik
Agus Edi Cahyono (48) hangus terbakar akibat kobaran api. Sedangkan rumah milik Atmari (61) terdampak di bagian atap dan merusak sebagian bangunannya.
Beruntung tidak ada korban dalam musibah kebakaran tersebut. Tetapi kerugian dari kebakaran tiga rumah itu ditaksir mencapai Rp 71 juta. Untuk proses pemadaman api dilakukan warga dibantu petugas dari polsek dan koramil setempat.
“Kebakaran itu awalnya dari rumah Misnaji. Saat itu korban dengan istrinya saudari Supra sedang bekerja mencari barang bekas. Karena sehari-hari bekerja sebagai pemulung,” kata Kapolsek Sumberbaru AKP Subagyo saat dikonfirmasi wartawan.
Saat kejadian, lanjutnya, dalam rumah ada anak dari Misnaji. “Di dalam rumah hanya ada anaknya Simin yang sedang tidur dan sakit. Anak korban ini juga tuna wicara,” sambungnya.
Mengetahui ada kebakaran, warga pun bergegas memberikan pertolongan dengan berusaha memadamkan api. Anak korban pun diselamatkan warga untuk keluar dari rumah.
Besarnya kobaran api, juga ikut membakar bangunan rumah di kanan dan kiri bangunan tempat tinggal milik Misnaji itu.
“Yang kanan milik Agus, dan api membakar sebagian ruangan keluarga dan dapurnya. Kemudian yang sebelah kiri milik Atmari yang mengenai bagian atap rumah,” katanya.
Dalam musibah kebakaran yang berada di kawasan padat penduduk itu, membutuhkan waktu sejam lebih untuk memadamkan kobaran api.
Rumah milik Misnaji rata dengan tanah karena bagian bangunan rumah terdiri dari bahan-bahan mudah terbakar yakni anyaman bambu. “Menyisakan bagian depan yang dari dinding bata,” ujarnya.
Terkait kerugian dari musibah kebakaran itu, total mencapai Rp 71 juta.
“Rumah Misnaji Rp 50 juta, rumah Atmari Rp 1 juta, sedangkan rumah Agus Edi Cahyono Rp 20 juta,” sebutnya merinci kerugian materiil.
Hingga berita ini ditulis, polisi masih melakukan penyelidikan lanjut memastikan penyebab kebakaran. Sementara keluarga Misnaji terpaksa menumpang di rumah tetangganya yang lain.(kub)