25 Tenaga Medis RSD Soebandi Sembuh dari Covid-19

by -

Jember, Motim – Terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Ruang Komisi D DPRD Jember, sebanyak 53 tenaga medis di seluruh rumah sakit se Kabupaten Jember terpapar Virus Covid-19. Data itu dirilis saat RDP Komisi D dengan Dinkes Jember, dan 3 rumah sakit milik pemerintah daerah.

Diantaranya RSD dr. Soebandi, RSD Balung, dan RSD Kalisat.

banner 728x90

RSD dr. Soebandi Jember diketahui sebagai rumah sakit yang paling banyak tenaga medisnya terpapar Virus Covid-19. Diketahui ada 25 tenaga medis yang terpapar Virus Corona itu, diantaranya 21 tenaga perawat dan 4 dokter.

Namun setelah menerapkan isolasi di rumah sakit dan sejumlah perawatan, para tenaga medis itu kini sembuh, beraktifitas normal, dan dapat melayani pasien. Rumah sakit juga tidak pernah menerapkan lockdown.

“Untuk yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, tersebar di tiap-tiap bagian (rumah sakit). Untuk pelayanan tidak kemudian kita menutup atau menerapkan lockdown,” kata Kepala RSD dr. Soebandi Jember Hendro Soelistijono saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai RDP di Gedung Parlemen, Selasa (10/11).

Terkait tenaga medis yang pernah terpapar positif Covid-19, lanjut Hendro, tidak kemudian membatasi pelayanan bahkan melakukan lockdown.

“Karena kita punya lebih dari 1000 tenaga medis dan karyawan, jadi saat ada yang sakit, masih bisa digantikan dari bagian lain,” sambungnya.

Namun demikian pihak rumah sakit tetap mengutamakan keselamatan dari pasien untuk terhindar dari penyebaran Covid-19. Terutama penerapan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak).

“Jadi kalau ada yang sakit ya langsung ambil tindakan isolasi dan pemulihan (bagi tenaga medis yang terkonfirmasi positif). Karena keselamatan pasien yang utama,” sambungnya.

Hendro juga menambahkan, untuk tenaga medis yang terpapar virus Covid-19 bukan dari rumah sakit. “Karena kita menerapkan protokol

Kesehatan ketat, dan mungkin terpapar dari lingkungan luar, atau juga dari tenaga kesehatan rumah sakit lain. Karena terkadang suami atau istri dari tenaga medis kami bekerja di tempat lain,” ucapnya.

Lebih jauh dokter Hendro juga menyampaikan, untuk penanganan tindakan operasi pasien, dikurangi dari 9 kamar menjadi 6 ruangan.

“Karena tiga kamar untuk penanganan Covid-19, dan kuota tindakan operasi kita kurangi dari per hari 27 pasien menjadi 11 orang. Karena kan kita tindakannya (operasi) dilakukan satu tim. Dikurangi sebagai antisipasi penyebaran Covid-19,” sebutnya.

Untuk tindakan operasi pasien di RSD dr. Soebandi Jember, kata dokter Hendro, ada ratusan orang yang akan menjalaninya, tanpa disebutkan rinci jumlahnya.

“Sehingga antrian itu bisa sampai bulan Januari (2021), dan kita utamakan, tindakan operasi yang pelaksanaannya butuh waktu lama,” tandasnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.