Surabaya, Motim-Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak meminta agar pengelola tempat wisata di Jatim menerapkan protokol kesehatan bagi para pengunjungnya. Tempat wisata juga diminta memiliki satuan tugas (Satgas) Covid – 19. Permintaan tersebut dilandasi karena beberapa tempat wisata di Jatim sudah mulai beroperasi. Setidaknya terdapat 100 sektor wisata dan 479 desa wisata yang sudah dibuka.
“Dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan akan mempersempit penyebaran Covid 19,” ujar Wagub Emil saat meninjau penerapan Protokol Kesehatan di Jatim Park 3, Kota Batu, Minggu (26/7).
Dirinya menjelaskan, penerapan protokol kesahatan dan satgas Covid-19 di tempat wisata dinilai sangat penting. Apalagi antusiasme masyarakat dalam mengunjungi tempat wisata sangat tinggi meskipun pandemi Covid – 19 belum berakhir. Oleh sebab itu, dalam rangka memfasilitasi keinginan masyarakat tersebut, protokol kesehatan harus diterapkan dengan tegas.
“Apabila protokol kesehatan diterapkan dengan baik di setiap tempat wisata, maka dampak positif lainnya adalah ekonomi masyarakat akan ikut bergerak dan resiko terpaparnya Covid-19 bisa dikendalikan,” ujarnya.
Dalam rangka menekan penyebaran dan meminimalisir cluster baru yang timbul di tempat wisata, Emil tetap akan melakukan strategi gas dan rem. Artinya, penyebaran Covid-19 di tempat wisata akan terjadi, apabila dalam pengelolannya pengunjung tidak dibatasi jumlahnya dan tidak disediakannya sarana kesehatan didalamnya. Sistem seperti itu menjadi cara paling ampuh dalam meminimalisir dan mengendalikan timbulnya cluster baru di tempat wisata.
“Misalkan ada penularan maka harus menerapkan sistem 3T yaitu tracing, testing dan treatment. Dengan seperti itu, maka akan segera diketahui sumber dan penyebarannya,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, mantan Bupati Trenggalek tersebut mengapresiasi Walikota Batu dan pengelola Jatim Park 3 dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata. Selain didukung satgas Covid, beberapa perlengkapan yang mendukung protokol kesehatan juga disediakan.
“Tadi saat masuk Jatim Park 3 saya terkesima dengan adanya protokol kesehatan berlapis, diantaranya banyak sekali ditemukan tempat cuci tangan yang menggunakan sensor pedal, sehingga meminimalisir pengunjung menggunakan tangan dalam pengoperasiannya,” lanjutnya.
Selain itu, jumlah pengunjung yang datang juga dibatasi. Dimana kapasitas Jatim Park 3 seharusnya 10 ribu pengunjung, tapi dikurangi menjadi lima ribu pengunjung. Hal ini dilakukan dalam rangka, diminimalisirnya kontak sentuhan pengunjung satu dengan yang lainnya karena berdesak-desakan.
“Hal hal semacam ini menjadi contoh baik, dimana menurut kami sejalan dengan protokol kesehatan di tempat wisata yang diterbitkan oleh Disbudpar Jatim,” ungkapnya.
Hal yang membuat suami Arumi Bachsin itu terheran heran lagi yakni disediakannya ruang isolasi khusus bagi pengunjung yang teridentifikasi gejala Covid-19. Jika pengunjung kedapatan suhu tubuhnya mencapai 37,3 derajat lebih, maka mereka akan langsung dibawa di ruang isolasi. Ruang isolasi tersebut, dilengkapi dengan tenaga medis lengkap dengan alat pelindung diri (APD) mulai masker, hasmat dan google glass. Tenaga medis yang diperbantukan adalah lulusan farmasi dan kebidanan.
“Ruang isolasi tersebut dipergunakan saat ada situasi terburuk. Jadi ada exit plan yang berguna untuk meminimalisir penyebaran Covid-19,” ujarnya. (ady)