Bondowoso, Motim-Puluhan warga Desa Ardisaeng, Kecamatan Pakem mengaku kecewa lantaran ditolak saat meminta vaksinasi di Kantor Desa.
Pengakuan ini disampaikan kepada Soleh salah seorang anggota DPRD yang rumahnya tepat di depan Kantor Desa Ardisaeng.
Menurut pengakuan warga kepada Soleh, penolakan diduga disampaikan oleh oknum petugas kesehatan dengan alasan sudah melebihi batas waktu kegiatan vaksin. Karena waktu vaksin yang terjadwal berlangsung pukul 08.00 hingga 12.00.
Padahal dosis vaksin yang dibawa jumlahnya mencapai 500. Sementara saat itu, katanya baru ada 160an orang yang telah divaksin.
Sehingga, sebenarnya masih mencukupi untuk melayani sekitar 70an warga lainnya yang sudah datang ke lokasi.
“Yang disini tadi itu masih sekitar 160an itu sudah ditutup. Alasannya karena sudah jam 13.00. Waktunya sudah habis,” jelas Soleh, siang kemarin.
Ia menyayangkan sikap seorang oknum tenaga kesehatan yang saat dikonfirmasi olehnya justru menyalahkan masyarakat karena datang siang.
Padahal, kata politisi PKB ini, selama ini sangat sulit untuk mengajak mereka agar mau divaksin karena telah termakan isu hoax.
Selain itu, tim Satgas Covid-19 Kecamatan yang datang ke lokasi, yakni Kapolsek setempat bahkan rela mencarikan kekurangan form screening. Saat mereka mengeluhkan hal tersebut.
“Saya ini tadi sudah bilang ke dokternya itu, bahwa kita ini ngumpulin masyarakat untuk vaksin itu susah. Kenapa kok ditolak? Jawabnya, kan bisa ada besok pak, lusa,” tuturnya.
Ia sebenarnya tak mempermasalahkan manakala tenaga kesehatan mau istirahat terlebih dahulu. Terpenting, setelah istirahat kembali dilanjutkan untuk melayani masyarakat yang antusias vaksin.
“Dokternya tadi juga bilang sama saya, bahwa ia punya acara lain. Dan temen-temen mungkin juga lelah, ini dari pagi. Mohon pengertiannya,” tutur Soleh menirukan salah seorang oknum Dokter.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Pakem dr. Joko Adi Pramono, menyebut bahwa itu terjadi lantaran kesalahpahaman saja. Yang diawali dari kekurangan form screening.
“Iya betul sudah diambilkan oleh Kapolsek. Tapi yaitu tadi, mungkin momen yang seperti itu yang harus dilalui mungkin kesalahpahaman,” katanya.
“Sebetulnya salah satu petugas tadi mengarahkan, ya mungkin petugas itu capek lelah, sehingga terjadilah gesekan yang seharusnya tak perlu terjadi,” jelasnya.
Ia pun mengaku untuk dosis vaksin yang ada disebutnya masih cukup. Namun, karena kesalahpahaman makalah terjadi hal tersebut.
“Sebetulnya yang kita lakukan kalau memang ada (dosis vaksin, red) ya tidak mengingat jadwal lah, kalau saya pribadi. Tak membatasilah, kalau masyarakat mau vaksin,” ungkapnya.
Karena itulah, ia meminta maaf atas kejadian itu. Dirinya sendiri mengaku akan memberikan atensi khusus kepada dua oknum tenaga kesehatan yang dikeluhkan warga tersebut.
“Mungkin nanti dua tenaga kesehatan itu saya pending dulu lah,” pungkasnya.(cw1)