Jember, Motim-Sebagai upaya mengedukasi dan memberdayakan masyarakat dalam menyikapi perubahan iklim, Kampung SDG’s Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Forpinda dan Perhutani Jember Deklarasikan Kampung Perubahan Iklim Pertama di sekitar kawasan hutan Jember, Rabu(13/10).
Bertempat di halaman Rumah Dinas Perhutani Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumberklopo dusun Sumberklopo Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari, dilaksanakan deklarasi Kampung Perubahan Iklim yang dihadiri kurang lebih 100 orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan cuci tangan pakai masker dan jaga jarak.
Dalam kata sambutannya, KH. Misbahul Alim, Ketua panitia Penyelenggara menyampaikan, pusat Kampung SDG’s Indonesia membangun Kampung Perubahan Iklim di sekitar kawasan hutan Jember dimaksudkan untuk mengurangi risiko bancana dan mengurangi pemanasan global.
Upaya yang dilakukan, masih menurut Kyai Misbah (panggilan akrabnya) guna mewujudkan tujuan membangun Kampung Perubahan Iklim tersebut akan dilaksanakan kegiatan- kegiatan sosial, bedah rumah, santunan fakir miskin, perpustakaan Al-Quran, FGD dengan masyarakat, penyuluhan dan pelatihan.
Bupati Jember dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Pemkab Jember memaparkan bahwa di Indonesia terdapat sebanyak 20 ribu paket Kampung Perubahan Iklim dan di Jember sebanyak 20 paket Kampung Perubahan Iklim.
Lebih lanjut diharapkan bahwa dengan Kampung Perubahan Iklim ini agar masyarakat menjadi pelopor dan motor utama dalam menuju perubahan. Optimalkan manfaat potensi hutan dan lingkungan yang disediakan oleh alam dengan tidak merusak hutan dan lingkungan. Kampung SDG’s Indonesia bertujuan untuk memberantas kemiskinan, kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan.
Administratur Perhutani Jember, Agus Santoso pada sambutan pembukaannya mengatakan bahwa sebaiknya-baiknya hutan adalah yang bermanfaat bagi masyarakat. Perhutani dalam mengelola kawasan hutan tidak bisa sendirian, perlu kerjasama dengan semua pihak Pemerintah Kabupaten, masyarakat desa hutan dan stakeholder lainnya.
“Pemerintah telah mengundangkan pengelolaan hutan dengan sistem Perhutana Sosial dengan masyarakat sebagai pelaku utamanya guna meningkatkan ekonomi masyarakat untuk kesejahteraan bersama,” kata Agus.
Dengan deklarasi Kampung Perubahan iklim ini, Perhutani mendukung sepenuhnya guna peningkatan ekonomi masyarakat dengan tidak merusak hutan dan lingkungan. Kepada LMDH agar terus mendukung peraturan pemerintah yang sah khususnya dalam melaksanakan Perhutanan Sosial.
Sementara itu Kapolres Jember yang diwakili oleh Kapolsek Bangsalsari, I Putu S. dalam sambutannya menjelaskan, potensi hutan dan desa Curahkalong sangat besar untuk mendukung pembangunan kehidupan masyarakat hutan yang sejahtera.
“Perhutani sudah memberikan ruang yang relatif cukup untuk tempat berkarya yang sah secara hukum tata kelola kawasan hutan kepada masyarakat desa hutan guna meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.
Oleh karenanya, Putu mengajak untuk mengelola sumberdaya hutan dengan sebaik-baiknya tanpa harus memicu konflik di masyarakat yang sudah sah dalam bekerjasama pengelolaan kawasan hutan.
Dalam deklarasi juga dilaksanakan penandatanganan kerjasama Kampung Perubahan Iklim antara Kampung SDG’s Indonesia, BAZNAS Jember, Perum Perhutani KPH Jember, LMDH Argopuro Lestari Curahkalong, Fatayat dan Muslimat NU. Dilanjutkan penyerahan bantuan kepada masyarakat desa hutan berupa: mushaf Alqur-an, 4 unit bedah rumah dari Gubernur Jawa Timur, paket sembako dari Polres Jember, bibit buah-buahan dari perhutani dan bantuan-bantuan lain yang akan diserahkan selama pembangunan Kampung Perubahan Iklim Dusun Sumberklopo Desa Curahkalong Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. (ADV)