Jember, Motim-Sejak dua minggu belakangan, harga per liter minyak goreng kemasan di Kabupaten Jember naik harga Rp 2 ribu. Harga per liter minyak kemasan awalnya Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu, kini mencapai Rp 17 ribu.
Sedangkan untuk minyak goreng curah yang sebelumnya Rp 12 ribu kini mencapai Rp 15 ribu per liternya.
Dengan kondisi kenaikan harga ini, dikeluhkan warga khususnya para ibu rumah tangga dan juga para pedagang gorengan di Jember.
“Tolong Pak Jokowi, turunkan harga minyak goreng. Harga minyak naik kami sesak napas,” tutur Halimatus salah seorang warga Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jumat (29/10/2021).
Terkait kenaikan harga tersebut, lanjut Halimatus, dinilai menyusahkan. Bahkan jika ada promo khusus di supermarket, langsung menjadi sasaran untuk diborong.
“Setiap Jumat Sabtu Minggu minimarket selalu ada promo minyak murah. Namun sering juga kehabisan karena diborong orang lain,” ujarnya.
Senada dengan yang disampaikan Halimatus, salah seorang pedagang gorengan di sekitar Perumahan Bumi Mangli, Kecamatan Kaliwates, Marijah mengatakan, kenaikan harga minyak goreng dan minyak goreng turah terjadi beberapa minggu belakangan.
“Kira-kira dua mingguan ini. Naiknya Rp 2 ribu dari sebelumnya sekitar Rp 14 – 15 ribu,” ucapnya.
Karena kondisi itu, lanjutnya, dirinya terpaksa mengakali dagangan gorengan yang dibuatnya.
“Saya terpaksa mengecilkan bentuk gorengan demi mengakali harga minyak yang naik drastis,” kata ibu 3 orang anak ini.
Dengan kondisi itu, dirinya berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jember.
“Saya tidak tahu kenapa kenaikan harga ini, tapi siapa tahu nanti ada operasi pasar. Sekarang masih Covid semoga ada perhatian,” ucapnya.