Jember, Motim-Derasnya hujan sejak pukul 13.00 WIB, Selasa (2/11/2021) dan berlangsung kurang lebih 5 jam, menyebabkan banjir di 4 desa yang tersebar di 3 kecamatan. Luapan air sungai menggenangi jalanan dan lahan pertanian milik warga.
Banjir itu terjadi di Desa Kencong, Kecamatan Kencong; Desa Rejoagung, Kecamatan Semboro.
“Kemudian dua dusun, yakni Banjarejo dan Tambakrejo di Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru. Yang menguap itu aliran sungai Kencong yang menuju ke hilir (Pantai Selatan Jember),” kata Koordinator TRC BPBD Jember Sukirno saat dikonfirmasi Selasa (2/11/2021) malam.
Menurut Sukirno, banjir luapanĀ yang menggenang lahan persawahan dan jalanan desa, setinggi lutut orang dewasa.
“Kurang lebih 30 – 40 cm. Beruntung tidak ada korban. Tapi menggenang lahan persawahan dan jalanan desa. Untuk kerugian terkait pertanian masih dilakukan asessmen lanjutan,” katanya.
Penyebab banjir luapan tersebut, kata dia, karena debit air di Sungai Kencong mendadak naik dengan cepat.
“Ketinggian air di Dam Pondokwalu mencapai 310 cm, atau sekitar 3 meter lebih. Sehingga karena tidak mampu menampung debit air tersebut. Airnya meluap dan menyebabkan terjadinya banjir,” jelasnya.
“Tapi syukur Alhamdulillah tidak ada korban. Hanya ada 3 rumah di dalam wilayah Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru. Rumah itu terendam air setinggi lutut orang dewasa, karena posisi rumah rendah. Sedangkan rumah warga lainnya, mungkin karena langganan banjir. Jadi banyak yang ditinggikan bangunan rumahnya. Jadi masih aman,” sambungnya.
Akan tetapi, kata Sukirno, terkait kondisi banjir luapan tersebut sampai pukul 23.30 WIB masih terus dilakukan pemantauan.
“Yang dilakukan anggota kami TRC BPBD Jember, juga dibantu relawan dna potensi SAR lainnya. Karena kondisi hujan masih berlangsung, diprediksi nanti subuh juga masih hujan,” katanya.
“Selain itu, untuk kondisi debit air di DAM Pondokwalu belum surut airnya. Mungkin di wilayah hilir masih hujan. Tapi semoga tetap aman, dan kami masih stand by (melakukan langkah antisipasi) dengan pemantauanĀ di titik lokasi rawan banjir,” imbuhnya.
Untuk tim TRC BPBD Jember yang dikerahkan, lanjut Sukirno, pihaknya membagi menjadi 3 tim.
“Ketiganya disebar di lokasi titik rawan banjir. Tim kami berangkat sejak sore. Sampai saat ini masih terus dilakukan pemantauan di masing-masing lokasi,” katanya.
“Tetapi ada satu tim yang kembali ke Mako Pemkab Jember untuk mengambil persedian dan secara periodik terus melakukan pemantauan. Sampai pagi,” ujar Sukirno