Kasus Pembunuhan Umbulsari, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak

by -

Jember, Motim-Satreskrim Polres Jember terus menyelidiki kasus dugaan pembunuhan terhadap Fani Yulianto (31) warga Dusun Kandangrejo Gang 6, Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari.

Bahkan Rabu (3/11/2021) kemarin, polisi kembali melakukan olah TKP di lokasi ditemukannya mayat Fani Yulianto. Olah TKP kali ini polisi menggunakan metode CSI atau Crime Scene Investigation dengan menerjunkan seekor anjing pelacak.

banner 728x90

“Proses olah TKP ini merupakan yang ke dua kalinya dilakukan di TKP penemuan mayat korban. Dalam peristiwa ini sepeda motor dan handphone korban hilang dan hingga saat ini masih dalam proses pencarian,” ungkap Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna.

Selain mencari petunjuk dengan mencari jejak yang tertinggal di TKP, kata Komang, pihaknya juga sudah memeriksa delapan orang saksi. “Kita masih belum bisa menyimpulkan bahwa kasus ini adalah pencurian dengan kekerasan. Sebab untuk membuktikan itu masih perlu pendalaman lebih lanjut,” tegas Komang.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat penuh luka sabetan tajam ditemukan warga di parit persawahan di Dusun Banjarsari, Desa Gunungsari, Kecamatan Umbulsari.

Awalnya, identitas korban belum diketahui karena tidak ada selembar identitas seperti KTP di tubuh korban maupun sekitar lokasi.

Namun tak lama kemudian, korban diketahui bernama Fani Yulianto (31) warga Dusun Kandangrejo Gang 6, Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari.

Saat ditemukan, terdapat luka robek di leher dan perut, serta ditindih sebuah kayu balok.

Menurut seorang warga, Ponidi yang juga Ketua RT setempat, awalnya dia mendapat laporan dari warga bahwa ada penemuan mayat, Sabtu (30/10/2021) sekitar pukul 16.30 WIB.

“Saat ditemukan posisi mayat penuh luka dan ditindih kayu. Setelah itu saya lapor polisi,” kata Ponidi.

Saat mendatangi lokasi kejadian, Ponidi tak begitu jelas dengan wajah korban karena tertutup lumpur dan darah.

“Kayak ada darah, ada celurit dan sebuah arloji juga di dekat mayat korban,” katanya.

Terungkapnya identitas korban itu saat petugas mengangkat tubuh korban.

Tiba-tiba, salah satu warga di lokasi bernama Oktobi Ariandi mengaku jika korban adalah kakak kandungnya.

Oktobi menceritakan, bahwa korban keluar dari rumah pada hari Jumat (29/10/2021) malam.

“Kakak saya keluar sekitar jam 7 malam pakai motor Honda Beat,” kata Oktobi.

Sejak malam itu, korban pun tak kunjung pulang.

Sekitar pukul 03.45 WIB, Oktobi menghubungi korban karena motornya mau dipakai ke pasar. Saat itu korban masih bisa dihubungi dan mengaku masih berada di Puger.

Namun pagi harinya sekitar pukul 06.30 WIB, keluarga dibuat kaget saat menerima pesan SMS dari Hp korban.

“Kirim SMS kepada keluarga jika dirinya (korban) dibacok orang tak dikenal,” jelas Oktobi.

Usai mendapat SMS itu, pihak keluarga langsung melakukan pencarian.

Hingga akhirnya, Oktobi datang ke lokasi penemuan mayat dan saat itulah baru diketahui jika mayat tersebut adalah kakaknya.

Kapolsek Umbulsari AKP Murgianto, menjelaskan bahwa mayat korban langsung dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk diotopsi.

“Kita juga masih meminta keterangan saksi saksi termasuk keluarga, untuk mengungkap motif kematian korban,” kata Murgianto.

Menurutnya, korban mengalami luka di pelipis serta robek di perut dengan kondisi tertancap celurit. (sp)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.