Masuk Musim Penghujan, Rumah Warga Kemasukan Ular Dua Kali

by -

Jember, Motim-Memasuki musim penghujan, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jember mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi ular masuk ke dalam rumah. Seperti yang terjadi di rumah salah seorang warga di Jalan Karimata Kavling 01, Lingkungan Gumuk Kerang, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari.

Rumah milik Eva Kurniasari itu kemasukan ular tambang dengan panjang kurang lebih 20 cm sekitar pukul 12.00 WIB, kemarin. Ular yang gigitannya aman bagi manusia tapi ditakuti ular kobra itu, masuk ke dalam rumah warga sampai dua kali.

banner 728x90

Ular tersebut diketahui bersembunyi di dalam pipa paralon tempat pengeluaran air buangan dari dalam rumah.

“Kami tadi melakukan evakuasi terhadap Ular Tambang setelah ada laporan ke Mako Damkar. Dengan panjang (ular) kira-kira 20 cm kecil, masuk ke dalam rumah. Karena di lokasi perumahan ada pohon besar yang rantingnya masuk ke dalam rumah. Diduga ular itu merayap dari dahan pohon itu dan masuk dalam rumah,” kata Koordinator Tim Damkar dan Penyelamatan Mako Pemkab Jember Ferdy Fernandho usai melakukan proses evakuasi, Rabu (17/11/2021) siang.

Proses evakuasi itu berlangsung cepat hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 menit.

“Tadi cara mengeluarkan ular dari dalam (pipa) paralon dengan disiram air, dan ularnya keluar. Langsung kami tangkap dan diamankan oleh petugas,” katanya.

“Ular tambang ini sudah kedua kalinya masuk di rumah warga ini. Diduga karena sekarang masuk musim penghujan,” sambung Ferdy.

Terkait kejadian ular masuk rumah ini, lanjut Ferdy, diduga karena beberapa hari belakangan curah hujan tinggi di wilayah Jember.

“Jadi banyak telur ular yang menetas saat curah hujan tinggi ini. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Menjelang bulan November dan Desember. Laporan ular masuk rumah mengalami peningkatan,” katanya.

Sehingga sebagai langkah antisipasi, katanya, warga dihimbau untuk rajin kerja bakti wilayah.

“Karena ular suka dengan tempat lembab dan rimbun. Juga untuk di sekitar jendela atau pintu, jika dirasa ada ular yang sering lewat, untuk diberi kapur barus, atau bau-bauan yang menyengat. Ular tidak takut dengan garam dan salah kaprah masyarakat yang memberikan garam itu,” bebernya.

Ferdy juga menambahkan, untuk ular tambang yang masuk dalam rumah warga itu bisa akibat gigitannya tidak berbahaya bagi manusia.

“Tapi berbahaya bagi anak kecil. Rumah yang kemasukan ular ini sudah kedua kalinya, beberapa bulan yang lalu. Dengan hal ini kami himbau masyarakat untuk lebih hati-hati dan waspada,” pungkasnya. (*)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.