Keluarga terpaksa memasang pagar di sekitar rumah dua bersaudara yang mengalami kelainan di Dusun Bringinsari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah.
Hal itu dilakukan agar Rudi (18) anak pertama dari pasangan Sayadi (50) dan Maryam (45) ini, tidak main jauh.
“Kalau gak dipagar begini bisa-bisa anaknya hilang pak,” kata Maryam.
Menurut Maryam, pagar yang terbuat dari bambu itu dipastikan aman.
“Anaknya (Rudi, red) gak mungkin bisa lompat, jadi aman hanya bisa main di sini (dalam area pagar) saja,” ungkapnya.
Lebih jauh Maryam menjelaskan, Rudi sering kali ingin keluar dan bermain bersama anak-anak sekitar.
Bahkan Rudi bisa mengamuk ketika melihat ada orang maupun anak-anak yang mendekatinya, namun kemudian pergi.
“Jadi kayak mau main berteman gitu. Kalau ada orang kayak gini dia senang. Tapi pas orang-orang pergi dia ngamuk, kayak mau ikut gitu pak,” kata Maryam.
Untuk makannya, lanjut Maryam, Rudi makan normal seperti biasa.
Berbeda dengan Rosadi (11) adiknya, yang sejak lahir hingga sekarang hanya bisa makan nasi dicampur pisang.
“Itupun untuk pisangnya bukan yang dikukus, ya pisang biasa gitu dicampur sama nasi,” kata Maryam.
Bahkan, Rosadi juga tak bisa melihat dan tak bisa berjalan.
Beruntung, anak-anak sekitar menurut Maryam semuanya baik.
“Tidak ada yang ngata-ngatain (bully) anak saya ini, semuanya biasa saja,” ungkap Maryam, dengan logat Madura. (*)