Jember, Motim-Tak mudah merawat dua anak yang mengalami kelainan fisik dan mental, terlebih kondisi ekonomi yang serba kekurangan.
Itulah yang dialami Maryam (45) ibu dari Rudi (18) dan Rosidi (11) yang mengalami cacat sejak lahir.
Maryam mengaku bahwa suaminya, Sayadi (50) selama ini hanya bekerja serabutan.
“Penghasilannya juga gak tentu,” kata Maryam yang tinggal di RT 17 RW 4 Dusun Bringinsari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Jember.
Kelainan yang dialami anaknya dulu pernah diperiksakan ke dokter rumah sakit.
Namun menurut Maryam, kondisi fisik kedua anaknya mustahil untuk bisa diobati maupun operasi.
“Dulu si Rudi ini pernah dibawa ke rumah sakit, katanya ada sakit paru-parunya. Kalau adiknya, Rosidi hanya sering panas tinggi dan beberapa kali opname di puskesmas,” kata Maryam.
Seandainya ada yang mau membantu operasi kedua anaknya, Maryam dengan tegas menolak.
Dia dan suaminya mengaku tak tega jika kedua anaknya itu harus dioperasi.
“Tapi kalau dibantu seperti obat supaya anak saya ini membaik gak apa-apa. Tapi kalau sampai operasi, saya dan suami jelas gak setuju, gak tega pak,” katanya.
Dia pun mengaku pasrah dengan kondisi kedua anaknya itu.
“Gak usah dioperasi gak apa-apa, saya akan merawat sebisanya,” kata Maryam.
Rudi sendiri selama ini masih bisa makan apa saja.
Berbeda dengan adiknya, Rosidi yang tak bisa berjalan dan tak bisa melihat.
“Kalau Rosidi makannya nasi sama pisang. Itupun kalau pisang yang dikukus gak mau. Ya pisang biasa aja itu gak usah diapa-apain dicampur sama nasi,” kata Maryam, dengan logat Madura. (*)
