Warga Binaan Liponsos Babat Jerawat Kota Surabaya Resah

by -

Surabaya,Motim – Warga binaan luar Surabaya lingkungan pondok sosial (liponsos) Babat Jerawat, kecamatan Pakal kota Surabaya resah. Keresahan itu disebabkan oleh program dinas sosial kota Surabaya yaitu program pemulangan penghuni yang berasal dari luar Surabaya ke daerah asal masing-masing akan segera direalisasikan. Bahkan jadwalnya sudah disampaikan. Padahal mereka sudah bertahun-tahun menetap dan terdaftar sebagai penghuni Liponsos tersebut.

Bukan hanya keresahan yang dirasakan oleh penghuni luar Surabaya, tetapi secara keseluruhan warga binaan liponsos Babat Jerawat yang notabenya orang-orang eks dan penderita penyakit kusta mengalami kondisi memprihatinkan. Pasalnya, tempat tinggal warga banyak yang rusak. Bahkan halaman tempat tinggal mereka terbuat dari tanah. Akibatnya jika turun hujan menjadi becek.

banner 728x90

Ditambah lagi kondisi kesehatan warga untuk selalu melawan penyakit kusta yang diderita, tetapi penghuni Liponsos berjibaku mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Saat ditemui awak media di lokasi liponsos Babat Jerawat.Kamiran dan Suwarnoto yang merupakan perwakilan warga menyampaikan keluhannya maupun harapan selama menjadi warga binaan Liponsos Babat Jerawat, Kecamatan Pakal Surabaya.kamis (25/11/2021)

Saya sudah lama disini mas, sudah puluhan tahun, dari tahun 1986. Waktu itu Liponsos masih di Ngesong. Kami yang berada disini dari razia gapeng, gelandangan, pengemis, dan T4 yang dilakukan kota Surabaya. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, kami terjangkit penyakit kista, maka kami di lokalisir disini,” ucapnya.

“Sekarang penghuni di sini kata dia ada 33 KK, 78 jiwa dewasa dan anak- anak, 53 orang mendapat bantuan makan 3 kali sehari,sedangkan anak dari kami tidak mendapat jatah makan sedangkan untuk memberi anak saya makan sangat sulit ditambah lagi biaya sekolah dari anak kami sisanya tanggung jawab keluarga,”jelasnya

“Hal senada disampaikan petugas liponsos Babat Jerawat saat ditemui dikantornya,Sokip menyatakan, bahwa warga binaan sebanyak 75 orang, yang mendapat jatah makan 3 kali sebanyak 54 orang. “Kebutuhan biaya untuk lauk Rp. 15.000,- dan beras 4 ons satu orang setiap harinya” jelasnya

Lanjut Sokip,Saya sebagai Petugas juga prihatin kondisi Liponsos,saya sudah mengajukan pembenahan kondisi liponsos tapi belum terealisasi.”katanya

“Apabilah nanti dari kepulangan penghuni luar surabaya akan kita fasilitasi termasuk pindah sekolah dari anak – anaknya kita bantu sepenuhnya.”tuturnya

Sampai berita ini diturunkan para penghuni tetap berharap kepada Dinas sosial pemerintah kota Surabaya mempertimbangkan keluhan dan kesiapan warga dalam menjalani dan menghadapi tantangan hidup ditempat baru yang tanpa bekal serta dengan keterbatasan sebagai orang berpenyakit kusta, belum adanya jaminan pekerjaan, serta anak – anak yang masih sekolah sekitaran lokasi liponsos bahkan ada yang tidak punya tempat tinggal di daerah kepulangan.(nang/ady)

banner 728x90

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.