Surabaya Motim.-Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Jawa Timur (TP PKK Jatim) turut berperan serta dalam pembangunan kesehatan di Jawa Timur. Hal itu terlihat dari program unggulan TP PKK Jatim, yaitu program penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan penurunan angka stunting di Jawa Timur.
“Untuk mendukung program pemerintah, PKK Jatim mengangkat 3 isu utama Gerakan
TP PKK Jatim, antara lain Penanganan Covid-19, Penurunan Angka Stunting dan
Penguatan Ekonomi Masyarakat.” ujar Dekan FKM UNair, Dr. Santi Martini, dr., M.Kes.
dalam acara Forum Diskusi Ilmiah Bidang Kesehatan Jatim, Rabu (23/02)
Dalam penanganan Covid-19, TP PKK Jatim telah melaksanakan beberapa kegiatan di
38 kabupaten/ kota di Jawa Timur, yaitu membagikan dan mengedukasi fungsi
penggunaan masker kepada 26 juta masyarakat Jawa Timur, khususnya kepada para
Ibu sebagai ujung tombak pendidikan di keluarga. Selain itu, juga membagikan beras
sebanyak 105 paket (20 ton) bagi penderita Covid-19 serta memberikan bantuan PMT bagi Ibu Hamil dan Balita di 38 kabupaten/ kota.
Selanjutnya, dalam pencegahan dan penurunan angka stunting, TP PKK Jatim telah melakukan pendampingan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), dimana 1 ibu hamil KEK didampingi oleh 1 orang kader PKK di masing-masing desa/ kelurahan mulai
dari awal kehamilan hingga masa nifas dengan tujuan agara ibu hamil melahirkan bayi
yang sehat dan tidak stunting di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pendampingan pencegahan stunting oleh kader PKK mulai tahun 2019 hingga tahun 2021 telah menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu sebanyak 3.665 bayi lahir tidak BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah) dan 3.547 bayi panjang badannya lebih dari 48 cm.
Selain itu, prevalensi stunting di Jawa Timur juga mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir, dimana pada tahun 2019, prevalensi stunting berdasarkan data SSGBI sebesar 26,5%, sedangkan pada tahun 2020 prediksi prevalensi stunting berdasarkan Lirbangkes Kemenkes RI sebesar 25,64% dan pada tahun 2021 prevalensi stunting berdasarkan
data SSGBI sebesar 23,5%.
Hal tersebut menunjukkan telah terjalin kerjasama yang baik antara Gubernur Jawa Timur sebagai pembina bersama Tim Penggerak PKK dalam penanganan Covid-19 serta upaya pencegahan maupun penurunan stunting di Jawa Timur.
Forum Diskusi Ilmiah Bidang Kesehatan ini dilaksanakan untuk menggali masukan dari
para ahli kesehatan dan stakeholder terkait kepada TP PKK Jatim untuk melanjutkan
program kegiatan 2 tahun ke depan sehingga dapat membantu menyukseskan program
pemerintah secara maksimal.
Forum Diskusi Ilmiah ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan, RSSA Malang, RS Soetomo, RS Haji, RS Jiwa Menur, DP3AK, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Dinas
PMD, IDI, IAKMI, PERSAKMI, FKM UNEJ, FIK UB, Ketua, Sekretaris, dan Pokja I-IV TP
PKK Prov. Jawa Timur, TP PKK Kota Surabaya dan Kabupaten Trenggalek.(ady)