Surabaya Motim-Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tanggal 7 April setiap tahunnya. Peringatan tahun ini mengambil tema “Our Planet, Our Health”, yang bermakna kesehatan manusia bergantung dengan kesehatan bumi.
Hal tersebut menandakan bahwa kita semua harus menjaga lingkungan demi mewujudkan kesehatan bumi, salah satunya dengan cara membuang sampah di tempatnya, melakukan pengelolaan sampah yang tepat sehingga bisa mengurangi volume sampah dan pembakarannya.
Karena pada dasarnya pembakaran sampah memiliki dampak buruk untuk lingkungan dan kesehatan. Gas akibat pembakaran sampah bisa menyebabkan perubahan iklim yaitu kenaikan suhu di bumi yang mengakibatkan hilangnya keseimbangan siklus bumi dan perubahan musim hujan dan kemarau yang tidak dapat diprediksi sehingga berdampak pada berkurangnya ketersediaan air bersih.
Perubahan iklim tersebut juga berpengaruh pada perubahan siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty, sehingga bisa memicu meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Selain itu, pembuangan sampah sembarangan juga akan menimbulkan dampak menghambat aliran air dan berakibat terjadinya banjir, timbunan sampah menjadi tempat perkembangbiakan binatang pembawa penyakit, menimbulkan bau yang tidak enak, mencemari tanah, air tanah dan dampak lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsni Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI. menjelaskan bahwa berdasarkan buku panduan praktis 5 pilar STBM, Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2017, 1 dari 10 rumah tangga membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke.kali atau parit atau laut, dan 1 dari 2 rumah tangga mengelola sampah dengan cara dibakar.
“Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih belum optimal dalam menjaga kesehatan lingkungannya. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bersama-sama melakukan pengurangan sampah rumah tangga mulai dari melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik dan menerapkan 3R, yaitu Reduce, Reuse dan Recycle sehingga dapat membantu mewujudkan kesehatan bumi yang berdampak pada kesehatan manusia.” tuturnya.(ady)