Bondowoso, Motim-Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bondowoso kian meningkat.
Berdasarkan update informasi penanganan PMK di Kabupaten Bondowoso, per 9 Juni 2022 dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) .
Tercatat bahwa sapi yang terpapar PMK menyentuh angka 781 ekor, dari total populasi hewan ternak sebanyak 237.407 ekor. Kemudian yang masih terjangkit sebanyak 777 ekor, dan satu diantaranya mati. Ada pula yang dijual dan dipotong, tiga ekor.
Kabid Keswan dan Kesmavet Disnakkan Bondowoso, drh Cendy Herdiawan, mengatakan, untuk menanggulangi ini pemerintah berencana akan memberikan vaksin bagi hewan ternak.
Bahkan, pihaknya sudah diminta oleh Pemerintah Provinsi data hewan ternak dan populasinya. Berikut, jumlah tenaga vaksinator.
“Dari data itu, nanti provinsi akan menentukan pembagian vaksin di Jawa Timur,” ujarnya katanya usai beri Sosialisasi PMK di Radio Passopati FM, Kamis (9/6/2022) kemarin.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah dimintai data jumlah lemari es, dan cool box. Tujuannya untuk memastikan rantai dingin vaksin terjaga.
Lebih lanjut, Cendy menerangkan, bahwa vaksinasi hewan ternak masih belum dilakukan di seluruh Indonesia. Kondisi ini terjadi, lantaran vaksin ini masih import dari Thailand.
“Kalau yang import bulan Juni minggu ke dua sudah datang. Hanya distribusinya ke kabupaten/kota bagaimana dan kapan kita masih menunggu,” urainya.
Menurutnya, vaksinasi ini nanti akan menyasar pada hewan ternak yang terpapar namun sudah sembuh selama satu bulan. Kemudian, juga hewan ternak yang terdampak.
Vaksinnya akan diberikan sebanyak tiga kali dengan rentan masing-masing injeksi enam bulan.
“Vaksin ini seperti halnya Covid, nanti tak tahu pusat bentuknya seperti apa, apakah akan diberi kartu. Karena ini harus diulang, enam bulan vaksin ke dua, enam bulan vaksin ke tiga,” ujarnya.
“Tapi kalau vaksin gratis dari pemerintah,” pungkasnya