Surabaya, Motim-Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Dr.Mas Purnomo Hadi, M.M Jatim menemani pertemuan UKM Jawa Timur pagi hingga siang pada hari Rabu (28/7) melalui daring.
Purnomo menyampaikan dampak pandemi di sektor UMKM, yaitu 67 % usaha mikro dan kecil di dunia menghadapi resiko bisnis yang buruk, 20 % usaha mikro dan kecil terancam tutup permanen, 45 % bisnis menghadapi kendala rantai distribusi, 25 % menghadapi kesulitan likuiditas keuangan (hanya cukup bertahan selama 2 bulan).
“Kontribusi KUMKM pada PDRB Jatim tahun 2018 sebesar 56,93 %. Sedangkan Struktur Nilai Tambah Bruto KUMKM terdiri dari : 28 % industri pengolahan, 23 % perdagangan dan reparasi, 19 % pertanian, 6 % akomodasi dan makan minum, 24 % sektor lain,” kata Purnomo.
Pertumbuhan Nilai Tambah Bruto KUMKM relatif di atas pertumbuhan PDRB Jawa Timur. Kontribusi terbesar ada di sektor industri pengolahan.
Di kesempatan itu, Kepala Dinas memberikan kiat-kiat agar KUMKM tetap dapat beraktivitas dengan memperhatikan AKIK. Yaitu Adaptif, mudah beradaptasi mencari peluang dan selalu berpikir positif.
Kemudian Kreatif – Inovatif, mengembangkan produk (varian, segmen pasar), ekspansi platform media pemasaran.
Kolaboratif, terbuka dan selektif dengan penawaran kerjasama, jalin networking produksi dan pemasaran.
Adapun materi dalam pertemuan itu adalah “Terobosan untuk Meningkatkan Ekspor R.I, Penguatan Kerjasama Koperasi, UMKM Jawa Timur dan Perwakilan RI di Luar Negeri” disampaikan Jhony Sinaga ( Dubes R.I. untuk Argentina 2014 – 2017, Founder “Grup Pengingkatan Ekspor R.I.”).
Jhony berharap KUMKM Jawa Timur dapat meningkatkan pangsa pasar di waktu mendatang. (ady)