Jember, Motim-Keributan antarpemain kembali terjadi di arena sepak bola Porprov Jatim di stadion Notohadinegoro, Jember, Senin (20/6/2022). Sejumlah pemain dari kesebelasan Kota Malang sempat baku hantam dengan kesebelasan Kabupaten Jombang.
Cuplikan video laga tanding sepak bola yang ricuh itu, bahkan viral di medsos Instagram. Diketahui keributan ini terjadi pada babak kedua, tepatnya menit 81.35.
Berawal dari adanya perebutan bola lambung antara pemain tim Kota Malang nomor punggung 16 Ilham Galang, dengan pemain tim Kabupaten Jombang nomor punggung 11 Fauqi Maulana Saputra.
Kala itu pemain Kabupaten Jombang jatuh tersungkur dan tidak terima dengan aksi perebutan bola yang dilakukan pemain tim Kota Malang. Tampak dalam video, pemain tim Kota Malang mendorong pemain tim Kabupaten Jombang.
Karena emosi, terjadi aksi saling pukul antara pemain kedua tim. Kemudian menyulut emosi seluruh pemain. Bahkan kericuhan itu pun menyebabkan seluruh pemain cadangan dan official dari kedua tim, turun ke lapangan.
Kericuhan itupun menyebabkan pertandingan sempat terhenti beberapa menit. Setelah sejenak berhenti, akhirnya wasit Gunawan memberikan kartu merah kepada pemain Tim Kota Malang nomor punggung 16 Ilham Galang. Wasit asal Bojonegoro itu juga memberikan kartu merah bagi pemain Tim Kabupaten Jombang nomor punggung 11 Fauqi Maulana Saputra.
Laga sepak bola itu pun berakhir dengan skor 0 – 1, kemenangan bagi tim Kabupaten Jombang.
Menanggapi permainan sepak bola antara kedua tim, pelatih tim sepak bola Jombang Ambitei Dolus Cahya mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih.
“Alhamdulillah kita diberikan kemenangan, keselamatan, kesehatan. Kita sadar kondisi fisik kurang. Sehingga instruksi pola permainan sabar yang kita terapkan, bagaimana kuasai bola jangan hilang bola. Anak-anak bisa, meskipun kondisi kedua turun. Alhamdulillah sampai terakhir,” ujar Dolus.
“Untuk dominasi bola kita sadari, kita kalah. Sehingga kita berusaha menurunkan tempo. Biar bisa atur tenaga dan mengambil peluang,” ucapnya.
Untuk kericuhan yang terjadi, lanjutnya, dinilai merugikan tim.
“Ini merugikan bagi kita. Karena meskipun kita menang, ini rugi bagi kita. Kemungkinan kekuatan berkurang. Tapi kita siapkan strategi nantinya. Untuk Jember (laga lanjutan) berusaha baik dan menang. Tapi dengan sportivitas,” tandasnya.
Terpisah, pelatih tim sepak bola Kota Malang Edi Sudiarto menganggap adanya emosi pemain menjadi persoalan yang diyakini mengganggu performa.
“Soal kartu merah, masuk ganti, repot. Soal yang tidak perlu, kesenggol itu mesti emosi. Padahal sudah berkali-kali latihan, satu lain, satu lepas. Untuk pertandingan terakhir, ada pemain lain. Saya kira tidak masalah. Mudah-mudahan berikutnya, ada peluang yang nanti lawan Pasuruan,” ujar Edi. (*)