Kendaraan ODOL Bikin Jalan Kembali Rusak

by -

Jember, Motim-Bupati Jember Hendy Siswanto menyinggung soal masih banyaknya jalan berlubang, meskipun telah dilakukan pengaspalan.  Hendy menyebut jika jalanan beraspal baru itu rusak, akibat kendaraan ODOL (Over Dimension/Overloading) yang melintas.

Diketahui untuk proyek pengaspalan jalan itu, dengan skema tahun jamak alias Multiyears. Dengan menyerap anggaran kurang lebih Rp664 milliar.

banner 728x90

“Terhadap program pengaspalan jalan berlubang yang telah dilakukan dengan sistem tahun jamak, masih ada laporan dari rakyat bahwa jalan sudah mengelupas,” kata Hendy saat Rapat Paripurna di Gedung Parlemen, Rabu (20/7/2022).

Menurut Hendy, untuk kualitas pekerjaan selalu dilakukan pengawasan baik yang dilakukan oleh konsultan pengawas maupun oleh tim teknis dari internal dinas.

“Yang pekerjaan itu dilaksanakan oleh penyedia. Namun demikian memang masih ada beberapa kerusakan yang disebabkan karena adanya kendaraan odol yang melewati jalan yang baru selesai diperbaiki,” ungkapnya.

“Tetapi kerusakan-kerusakan tersebut segera diperbaiki kembali oleh penyedia dan apabila pekerjaan sudah serah terima maka kepada penyedia diberlakukan menyertakan jaminan pemeliharaan selama 1 tahun,” sambungnya menjelaskan.

Menurut Hendy, adanya pengawasan pekerjaan yang dilakukan rekanan itu. Sebagai bentuk kehati-hatian dalam melaksanakan kegiatan Multiyears.

Perlu diketahui, adanya kerusakan jalan yang baru diaspal itu. Sebelumnya terungkap juga dari sidak yang dilakukan oleh Ketua Komisi C DPRD Jember Budi Wicaksono bersama dengan Wakil Ketua DPRD Jember Dedy Dwi Setiawan beberapa waktu lalu.

Kata Budi, dari 10 perusahaan yang masih tahap pekerjaan. Ada 6 kontraktor atau rekanan proyek multiyears pengaspalan jalan, yang progresnya masih di bawah 70 persen.

“Yang 6 perusahaan itu, anjlok sudah capaiannya, ada yang cuma 60 persen, bahkan ada juga yang cuma 40 persen progresnya,” kata pria yang juga legislator dari NasDem ini.

Sementara dari pantauan atau sidak langsung yang dilakukan olehnya. Ada 12 – 14 titik lokasi proyek Multiyears Jalan, yang mengalami kerusakan. Meskipun baru selesai diaspal.

Kerusakan itu, dari yang mengelupas hingga mengalami keretakan jalan.

“Juga mengalami sleeding (pergeseran, red), diantarnya di (Kecamatan) Umbulsari, Ambulu, Wuluhan, dan Kencong. Bahkan sekitar Sumberjambe juga ada. Itu lokasinya dekat rel kereta api, dan masih banyak lagi. pokoknya lokasinya ada sekitar 14 titik,” ungkapnya.

Untuk soal pekerjaan proyek yang dinilai lambat, lanjutnya, terkendala beberapa persoalan.

“Mulai dari suplai produksi yang terbatas, hingga medan proyek sangat sempit. Kayak di Sumberbaru itu. Persoalan lahan (lebar jalan) sempit. Mobil tidak bisa putar balik, juga cuma bisa berjalan satu arah. Sehingga saat pekerjaan pengaspalan, juga langsung dilewati kendaraan,” ulasnya.

Menanggapi soal ODOL yang diungkapkan bupati, sebagai penyebab jalan meskipun telah diaspal juga merusak jalan.

“Itu jadi tanggung jawab Bupati, bagaimana langkah konkret bupati untuk diinstruksikan kepada SKPD terkait,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Jember Dedy, adanya jalan rusak pasca dilakukan pengaspalan. Seperti yang terjadi di wilayah Sumberbaru.

“Karena sempitnya lebar jalan, ini jadi persoalan. Jadi dimungkinkan saat pengerjaan untuk dipertimbangkan jalur alternatif sementara, sembari pekerjaan aspal bisa diselesaikan dulu,” ujarnya.

Menanggapi soal ODOL, lanjut legislator dari NasDem ini, juga menjadi tanggung jawab bupati.

“Tidak hanya mengungkapkan apa penyebab rusaknya. Tapi juga ada tindakan tegas, jika ODOL jadi penyebab rusaknya jalan. Apakah koordinasi dengan jajaran terkait jika ada pelanggaran kelebihan muatan,” tandasnya. (*)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.