Anggap sebagai Ujian Kesabaran

by -

Pemkab Jember menolak kegiatan Konser Langit dengan penceramah Ustaz Hanan Attaki. Alasannya, banyak komponen masyarakat yang keberatan. Pihak panitia menilai adanya keberatan merupakan sesuatu hal yang wajar.

“Jadi, sudara-sudara kami yang menolak itu memang punya hak untuk tidak suka, sebagaimana kami juga punya hak untuk suka. Itu biasa saja dalam alam. Like and dislike itu biasa. Tapi nantinya pasti akan terjadi interaksi dialektis, sehingga ada keputusan mana yang mengalah, mana yang lanjut dan sebagainya,” kata ketua panitia dari Majelis Gaul Jember Ustaz Hutri Agus Prayudo, Sabtu (23/7/2022).

banner 728x90

Oleh karena itu, sambung Hutri, pihaknya tidak mempersoalkan ketika ada sejumlah elemen yang menolak rencana ceramah Ustaz Hanan Attaki. Penolakan itu dinilai merupakan sebuah ujian kesabaran.

“Kita bersyukur, berarti ini ujian kesabaran. Kapan lagi dapat ujian kayak gini? Jadi kita tidak akan marah, benci atau dendam. Karena sejak awal, asas kami cinta dan ketulusan. Ini harga mati,” tandas Hutri.

Ditanya soal Majelis Gaul dan Ustaz Hanan Attaki yang dikaitkan dengan eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Hutri mengaku tudingan itu memang kerap muncul. Dia menduga tudingan itu muncul karena komunitas Majelis Gaul menerima semua golongan aliran Islam.

“Jadi mulai kubu yang paling kiri, sampai kubu yang paling kanan, itu semua ada di kita. Mungkin karena saking majemuknya itu, kemudian dilihat, lho kok ada ini, lho kok ada itu. Akhirnya dikait-kaitkan,” kata Hutri.

“Tapi Alhamdulillah, sejak awal kita itu mazhabnya mazhab gaul, mazhab asyik-asyik. Karena kita sadar Indonesia ini mengalami bonus demografi, yang mana jumlah milenial dan Gen- Z itu banjir luar biasa,” sambungnya.

Hutri mengibaratkan generasi ini merupakan kertas putih. Di mana mereka tidak terlalu fanatik ke sesuatu.

“Mereka ini nggak fanatik ormas, nggak fanatik apa-apa. Mereka itu tahunya asyik-asyik, mana yang viral, mana yang masuk ke dalam hati mereka. Nah kita fokusnya di situ,” ujarnya.

Majelis Gaul sendiri, tambah Hutri, tidak terlalu melakukan screening terlalu ketat. Sehingga tidak mempersoalkan anggotanya jika memiliki paham yang bermacam-macam.

“Di otak kita tidak ada mental harus mazhab ini, harus mazhab itu. Bagi kita yang penting, mana yang bagus. Oh ini bagus, Oh ini juga bagus, ya dijalani,” ungkapnya.

Mungkin karena itulah, Hutri menduga kemudian komunitasnya dikaitkan dengan organisasi HTI yang dilarang pemerintah. Karena anggotanya memang majemuk.

“Saya pun dibilang macam-macam. Ada yang bilang saya Syiah, karena kebetulan saya ada teman yang memang seperti itu. Ada yang bilang saya Salafi, Wahabi karena saya sempat foto bareng Ustaz Syafiq Basalamah,” kata Hutri.

“Sekali lagi, kepada aliran basic kita yaitu gaul, santai, kita ingin happy dan tidak ingin bertengkar juga. Sehingga, yang harga mati bagi kita adalah cinta dan ketulusan,” pungkasnya. (*)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.