Jember,Motim
Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU., dan Wakil Bupati Jember KH. MB. Firjaun Barlaman secara resmi melaunching Sekolah Digitalisasi Pembelajaran PAUD di TK AL-Amien, Lingkungan Pagah, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, pada Kamis (12/1/2023) pagi.
Hadir mendampingi bupati dan wabup, di antaranya yakni Pj. Sekretaris Daerah Jember Arief Tyahyono, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Hadi Mulyono, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jember Bobby A. Sandy, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sugiyarto, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jember Sartini, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Harry Agustriono.
Dalam sesi wawancara, Bupati Hendy menerangkan bahwa Kabupaten Jember memiliki cukup banyak PAUD yang saat ini masih dilakukan uji coba terkait dengan pembelajaran digitalisasi. “Saat ini ada sebanyak 19 PAUD,” ucapnya. Tak sendirian, lanjutnya, Pemkab Jember juga didukung sejumlah stakeholder dalam penyusunan perangkat komputer menuju sekolah digitalisasi tersebut.
Menurut bupati, pembelajaran dengan model digital itu menjadi penting. “Sebelumnya, pernah kita coba saat pandemi berlangsung,” paparnya. Tentunya, ada semangat baik dari sekolah digitalisasi yang dapat dimanfaatkan untuk generasi ke depan. Yakni, bagaimana nanti dunia benar-benar berada dalam genggaman.
“Salah satu syaratnya jelas, mereka harus melek digitalisasi,” tegasnya. Oleh karena itu, pembelajaran perlu dimulai sejak PAUD. Bupati menargetkan, pada 2023 sebanyak 51 persen PAUD di Jember dapat menerapkan sekolah digitalisasi.
Meski begitu, pembelajaran model digital juga perlu pengawasan dari banyak pihak. “Bukan hanya tanggung jawab guru, melainkan juga orang tua,” tuturnya. Termasuk juga menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Jember.
“Di sini kami hadir bersama dinas pendidikan, lalu kami mengajak setiap guru PAUD supaya mengajak para wali murid untuk masuk di dalam sistem pembelajaran digital untuk memonitor anak mereka masing-masing,” ucapnya.
Bak mata pisau, Bupati Hendy menegaskan bahwa pembelajaran yang diberikan kepada para peserta didik dapat berimbas pada bagaimana mereka menghadapi dunia di kemudian hari. “Oleh karena itu, kita perlu sama-sama bertanggung jawab dan berkolaborasi untuk mengawalnya,” tandasnya. (sp)