Bondowoso, Motim
Gerbong mutasi pejabat adminstrasi dan struktural di lingkup Pemkab Bondowoso, yang berjalan dua kali selama bulan Maret 2023, terindikasi ada jual beli jabatan.
Hal itu diungkap oleh Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir, usai mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024, di Pendopo Raden Bagus Asra, Senin (27/3/2023).
Kepada sejumlah wartawan, Ketua DPRD menyebut jika ada calo jual beli jabatan yang menjadi kaki tangan salah satu oknum, yang diduga dekat dengan partai penguasa di Bondowoso.
Bahkan, Dhafir menilai pelantikan dan mutasi jabatan yang digelar kemarin mengundang kegaduhan. Pasalnya, ada oknum ASN yang sudah memakai Pakaian Dinas Upacara (PDU), tapi gagal dilantik.
“Saya tahu sendiri gaduh kok. Ada orang yang sudah pakai PDU, ternyata tidak dilantik, saya punya chatnya kok (Bukti percakapan, red), saya punya bukti transfernya kok, dari rekening siapa ke siapa,” ungkap Dhafir.
Bukan kaleng-kaleng, ternyata Ketua DPRD telah mengecek nomer rekening yang dipakai untuk transaksi jual beli jabatan pejabat di Kabupaten Bondowoso.
“Saya sudah cek kok. Rekening nomer sekian, itu punya siapa, dan alhamdulillah uang tersebut sudah dikembalikan,” tambahnya.
Tak hanya itu, ternyata Ketua DPRD juga mengantongi rekaman curahan hati salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang gagal dilantik. Ironisnya, terdengar santer nominalnya berkisar Rp 25 juta.
“Bahkan sampai curhatnya, saya punya rekamannya. Artinya apa, mutasi ini membuat gaduh. Maka dari itu kami bersurat ke KASN agar di sisa masa jabatan Bupati Bondowoso, tidak ada mutasi pejabat lagi,” tegasnya.
Kegaduhan inilah yang membuat Pimpinan DPRD tanggal 24 Maret 2023 melayangkan surat kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang tembusannya dikirim ke Bupati Bondowoso, agar di sisa 6 bulan masa jabatannya, tidak memutasi pejabatnya.
“Surat kami itu, dalam rangka menjaga kondusifitas ASN di Bondowoso, agar bisa fokus bekerja melayani masyaraakt dan menyusun LKPJ 5 tahunan yang nantinya akan diserahkan kepada PJ bupati,” pungkasnya. (**)
