Pemudik Asal Gresik Kecopetan di Ketapang, Diantar Estafet Sampai Rumah

by -

Jember, Motim
Nasib apes dialami pemudik bernama Muhammad Faiq Khuwarizmi (30) asal Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Saat dirinya bermaksud pulang mudik dari Bali, tas selempang kecil berisi uang tunai, ponsel, dan dompet hilang diduga dicopet saat menyeberang dari Gilimanuk-Ketapang, Banyuwangi.
Pria yang akrab disapa Aris ini pun hanya bisa pasrah. Dirinya pun sampai pulang dibantu oleh relawan secara estafet sampai rumahnya di Kabupaten Gresik.
Proses pemulangan itu pun dibantu oleh relawan di Jember. Diketahui Aris pulang dengan sempat menumpang mobil dan juga bus sampai ke Gresik.
“Saya bekerja selama 5 bulan sebagai karyawan instalasi listrik. Dari Denpasar, Bali saya naik bus dan turun di Gilimanuk menyebrang tadi malam. Saat itu saya bawa dua tas. Tas selempang kecil berisi KTP, uang tunai kurang lebih Rp 2,5 juta, dan Handphone. Kemudian tas ransel berisi

baju-baju,” kata Aris saat dikonfirmasi di Pos Pemudik Relawan Jember, Senin (24/4/2023).
Saat turun dari bus dan akan naik kapal Feri untuk menyebrang di Gilimanuk. Kata Aris, tas kecil miliknya kala itu masih ada.
“Karena saya mengeluarkan KTP untuk pemeriksaan menyebrang. Kemudian KTP itu saya taruh tas besar. Saat turun menyebrang dan sampai Ketapang, saya bermaksud mau cari bus untuk pulang ke Gresik. Tapi saat itu tas kecil (selempang) saya sudah tidak ada. Hanya tersisa talinya bekas dipotong,” katanya.
Sontak Aris pun panik, dan membuat laporan ke petugas di Penyebrangan Ketapang.
Selanjutnya, setelah membuat laporan. Aris pun dibantu oleh warga untuk menuju ke daerah Jajag, Banyuwangi untuk mendapat bantuan.
“Kemudian saya diantar ke POS PAM , dan membuat laporan kehilangan di Polsek Genteng, saya pun dibantu untuk mendapat surat jalan atas musibah kehilangan saya. Saya masih beruntung ada KTP, jadi masih punya identitas. Tapi saya tidak bisa menelpon atau menghubungi keluarga. Setelah membuat laporan, saya pun numpang mobil tujuan Mayang, Jember,” katanya.
“Tapi kemudian saya dibantu ke Pos Relawan di Jember. Untuk kemudian turun di daerah Mangli. Ini selanjutnya saya mau diantar ke Terminal Tawangalun Jember. Alhamdulillah ada bus jurusan Bungurasih, Surabaya. Saya pun nanti akan diantar pulang ke Gresik. Terima Kasih saya dibantu,” sambungnya.
Terkait musibah yang dialami, Aris menambahkan, ia mengaku mungkin karena tidak nurut nasehat ibunya.
“Memang dulu sebelum berangkat kerja di Bali. Ibu bilang tidak usah kerja ke Bali, ngapain jauh-jauh. Tapi saya memaksa. Mungkin ini apes saya karena gak nurut, jadi uang baru untuk keponakan, HP dan dompet hilang. Untung masih ada sebagian yang saya tabung di bank. Jadi pengalaman,” tandasnya.
Terpisah terkait nasib apes yang dialami Aris. Korlap Relawan IWJ Ugik Andika, membenarkan dengan kejadian yang dialami korban.
“Kami terima laporan dari relawan di Banyuwangi, bahwa korban ini kecopetan saat menyebrang dari Bali. Alhamdulillah kita bisa bantu,” kata Ugik.
Dengan musibah yang dialami Aris, kata Ugik, korban pun dibawa sampai Pos Relawan di sekitar Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember.
“Di sini kita tanyai bagaimana bisa kehilangan. Setelah itu, kita antar ke Terminal Tawangalun. Alhamdulillah ada bus terakhir yang berangkat ke Bungurasih, Surabaya,” katanya.
Sebelum pulang ke Gresik, kata Ugik, korban juga sempat berkomunikasi dengan orang tuanya di Gresik.
“Kita bantu carikan alamatnya di Gresik koordinasi dengan relawan di sana. Alhamdulillah alamat ketemu, dan nyambung video call. Sekarang sudah sampai di Gresik,” katanya.
“Perjalanan pulang ke Gresik setelah sekitar pukul 4 subuh tadi sampai di (terminal) Bungurasih. Kemudian dari terminal dijemput Pak Sulhadi dan Pak Riky, yang selanjutnya diantar pulang sampai ke Gresik,” imbuhnya. (*(

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.