Jember, Motim
Mantan Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kabupaten Jember, Sandi Suwardi Hasan memantapkan diri maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRRI dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Sandi maju sebagai Caleg DPRI untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jember dan Lumajang.
Sandi menjadi Kepala Dinas Pariwisata Jember pada era Bupati Jember MZA Djalal. Sandi pernah tersangkut tindak pidana korupsi dan menjalani hukuman penjara selama 9 bulan pada tahun 2014.
Sandi menegaskan, saat ini dirinya bergabung dengan Partai Hanura dan siap maju sebagai caleg DPRRI. Dia menilai partai Hanura merupakan pilihan tepat baginya dalam meniti karir politik.
Sedangkan Dapil Jember dan Lumajang dipilih karena dia merasa sudah memiliki saham politik cukup besar. Terutama di kalangan masyarakat Jember.
“Baik itu tokoh agama, tokoh pemuda, maupun daerah basis di Jember dan Lumajang,” kata Sandi saat berbincang dengan wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (7/7/2023).
Sandi optimis bisa lolos menjadi anggota DPRRI dengan target perolehan 150 ribu suara. Dia menegaskan sudah menyiapkan strategi untuk bisa mencapai target tersebut.
“Tentunya dengan dukungan dari semua pihak, khususnya masyarakat Jember dan Lumajang,” tandasnya.
Sandi mengaku punya alasan tersendiri mengapa bergabung dengan Partai Hanura. Menurut dia, Partai Hanura merupakan partai yang masih bisa bertahan dari tarik menarik banyak kepentingan.
“Partai Hanura ini menurut saya masih virgin (perawan), masih belum terlalu banyak kepentingan. Tidak seperti partai-partai lain yang sudah memiliki banyak kepentingan, banyak plentang-plentong dan lain sebagainya,” urainya.
Disinggung tentang dirinya yang pernah tersangkut kasus korupsi, Sandi menegaskan bahwa hal itu terjadi semata karena kecelakaan administratif dan politik. Sehingga dia merasa tidak memiliki beban mau pun dosa politik terhadap masyarakat Jember dan Lumajang.
Oleh karena itu, dia berharap dukungan dari kalangan media, pemuda dan tokoh masyarakat, untuk bahu membahu membangun Jember dan Lumajang agar lebih baik. Karena dia merasa cukup paham tentang dunia pendidikan, pertanian, perkebunan, nelayan dan pesantren.
“Mari kita bekerjasama, bahu membahu demi kondisi Jember dan Lumajang lebih baik,” pungkasnya. (*)