Perkembangan Periklanan di Indonesia, Dari Media Konvensional Hingga Digital

by -
Kelompok Mahasiswi Universitas 17 Agustus 45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Program Studi Ilmu Komunikasi Semester 3 Surabaya Ajeng Dyah Pitaloka, Alina Ruskamila(Tengah),Nia Oktavia dalam pembuatan Artikel Perkembangan Periklanan di Indonesia.

Surabaya Motim – Periklanan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis. Keberhasilan

bisnis tidak hanya bergantung pada kualitas produk atau layanan, tetapi juga pada sejauh mana bisnis dapat di dikenal dan diakui oleh pasar.

banner 728x90

Perkembangan periklanan di Indonesia mencerminkan perjalanan yang mengagumkan seiring evolusi media dan perubahan kebutuhan pasar.

Kelompok Mahasiswi Universitas 17 Agustus 45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Program Studi Ilmu Komunikasi Semester 3 Surabaya dalam pembuatan Artikel Perkembangan Periklanan di Indonesia dari Media Konvensional Hingga Digital.

Menurut Alina Ruskamila Mahasiswi Untag 45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Program Studi Ilmu Komunikasi Semester 3 Surabaya menuturkan ,” Surat Kabar Sebagai Advertientieblad.

Sejarah periklanan di Indonesia dimulai dengan munculnya iklan sebagai warisan dari pemerintah Belanda.

Perkembangan periklanan di Indonesia sejalan dengan perkembangan media massa. Penggunaan istilah “iklan” sendiri diperkenalkan oleh seorang tokoh pers Indonesia Soedardjo Cokrosisworo pada tahun 1951, yang diambil dari istilah Belanda “advertentie” atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai “advertising”. Tuturnya .

Sedangkan Ajeng Dyah Pitaloka mengatakan , Sejarah periklanan Indonesia dimulai bersamaan dengan perkembangan surat kabar di Indonesia.

Pada awal keberadaan pers di Indonesia, surat kabar seringkali hanya berfungsi sebagai advertentieblad atau media iklan.

Contohnya koran dari bahasa Belanda “Het Krant” yang cenderung berisi banyak iklan terkait perdagangan, pelelangan, dan pengumuman resmi pemerintah Hindia Belanda.”Ucapnya saat mengerjakan tugas kelompok.

Nia Oktavia W.D.S menambahkan ,
Kedatangan Ahli Periklanan dari Belanda Pada awal abad ke-20, Aneta yang merupakan perusahaan periklanan terbesar saat itu membawa tiga ahli periklanan dari Belanda yakni F. van Bemmel, Is van Mens, dan Cor van Deutekom.

Mereka datang ke Indonesia atas sponsorship BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij) yang merupakan perusahaan minyak terbesar saat itu dan General Motors, yang memiliki kebutuhan untuk mempromosikan produk-produk mereka di Indonesia.” Imbuhnya.

“Terdapat tiga istilah umum untuk menyebut advertising yaitu, reklame, advertensi (advertentie), dan iklan.
Istilah reklame berasal dari bahasa Belanda yaitu reclame.

Sedangkan advertentie berasal dari bahasa Belanda atau dalam bahasa Inggris di sebut Advertising. Untuk iklan sendiri berasal dari bahasa Arab I’lan atau I’lanun yang artinya informasi.

Tahun 1951 istilah iklan diperkanlkan di Indonesia oleh Soedardjo Cokrosisworo untuk menggantikan istilah reklame atau advertising. Pada September 1949 berdiri sebuah asosiasi bagi perusahaan-perusahaan
periklanan yang diberi nama Bond van Reclamebureaux Indonesia atau Biro Reklame Indonesia (PBRI) atas dukungan dari beberapa perusahaan periklanan yang berada di Bandung dan Jakarta.

PBRI beranggotakan 11 perusahaan periklanan besar dan dimoniasi oleh orang￾orang Belanda.” Jelasnya Satu kelompok mahasiswi Untag 45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ,Program Studi Komunikasi Semester 3 Surabaya, Sabtu (30/12/2023)

” Transformasi Digital (Tantangan dan Peluang Baru) Dengan masuknya era digital, terjadi perubahan besar dalam strategi penyampaian iklan dan hal ini dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan konsumen dan kemajuan teknologi.

Di era teknologi informasi, khususnya dalam bentuk pemasaran database dan penggalian data (data mining), memainkan peran penting dalam membangun hubungan antara konsumen dan perusahaan.

Pemasaran database, sebagian besar diwujudkan melalui program diskon dan kartu keanggotaan (kartu member), yang memungkinkan perusahaan mampu mengumpulkan dan menyimpan informasi pribadi para konsumen.

Informasi ini kemudian di jual oleh pialang data kepada agen iklan dan pengiklan, dan menyatukannya dengan data identitas pribadi dari
berbagai sumber.

Pemasaran basis data memanfaatkan panggilan data untuk menganalisis tren dan memperbarui strategi pemasaran sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Kemudian menghasilkan iklan yang lebih bertarget, bahkan hingga tingkat individu, memungkinan pengiklan untuk menyesuaikan penawaran dan strategi pemasaran pemasaran mereka untuk meningkatkan keberhasilan.

Peran Televisi dan Media Massa LainyaTelevisi dan media massa memiliki peran penting dalam industri periklanan di Indonesia. Televisi dan media massa lainya seperti radio dan surat kabar, memberikan jangkauan lebih luas kepada para konsumen.

Selain itu televisi memberikan pengaruh visual yang kuat melalui iklan yang berasis video dengan mengkombinasikan gambar, suara, dan gerakan membuatnya efektif untuk menyampaikan pesan.

Dikutip dari buku Media Now Understanding Media, Culture, and Technology “Iklan telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, menjangkau kita melalui podcast, radio
satelit, streaming radio internet, video streaming, penempatan produk di acara TV, aplikasi smartphone, bioskop, dan bahkan video game”.

Perkembangan periklanan di Indonesia merupakan gambaran dari perkembangan masyarakat, media, dan teknologi. Dengan semakin pesatnya inovasi teknologi, masa depan periklanan di Indonesia tampaknya akan terus menawarkan tantangan dan peluang baru yang menarik.” pungkasnya (*/Tim Untag 45/ ady))

banner 728x90

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.