Surabaya Motim – Guna mewujudkan program born to defense untuk SDM Pengelola Keamanan SIber Sektor Infrastruktur Informasi Vital (IIV), Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) menggelar kegiatan Pelatihan Level I Security Operations Center (SOC) Analyst Tahun 2024.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (13/5/2024), di Ruang Kelas E, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tmur (BPSDM Jatim) Surabaya tersebut, merupakan hasil kerja sama antara Dinas Kominfo Jatim, dengan BPSDM Jatim, serta Pusat Pengembangan SDM Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI). Peserta dalam pelatihan ini, berjumlah 50 orang yang terdiri dari ASN, perangkat daerah di lingkup Pemprov Jatim, kabupaten/kota di Jatim, dan kepolisian.
Born to defense sendiri, merupakan program untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan bagi SDM Keamanan Siber dan Sandi agar memiliki kompetensi untuk mendeteksi kerentanan sistem, mengatasi serangan siber, melakukan investigasi insiden dan mengamankan IIV secara profesional.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan suatu kebanggaan bagi Provinsi Jawa Timur bahwa di tahun 2024 ini dapat kembali berkolaborasi dengan BSSN dan BPSDM Jatim mengadakan pelatihan semacam ini.
“Melalui pelatihan ini aparatur negara di Jawa Timur diharapkan mampu melakukan pengamanan siber serta memperkuat koordinasi dan kolaborasi penanganan insiden siber lintas instansi di Jawa Timur,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sherlita menerangkan, dalam menjaga keamanan informasi dari gangguan siber, Dinas Kominfo Jatim sampai dengan tahun 2023 telah menerbitkan notifikasi atau peringatan kepada OPD di Jawa Timur sebanyak 223 peringatan.
“Kami juga punya SOP satu jam sampai dua jam sejak diketahui adanya gangguan siber kami komunikasikan secara informal dulu. Kalau tidak ditangani, maka maksimal 12 jam akan diterbitkan notifikasi kalau masih belum ditangani juga, maka dalam kurun waktu 24 jam x 3 kami akan takedown aplikasinya karena kan terdaftar di Kominfo Jatim,” terangnya.
Dengan menerapkan metode notifikasi atau peringatan terhadap OPD di Jatim tersebut, Sherlita mengungkapkan, dapat mengatasi insiden siber dengan mudah. “Nah, dengan cara-cara ini Alhamdulillah lumayan mambantu mengatasi gangguan yang selama ini hampir 80% merupakan judi online,” ungkap Sherlita.
Sherlita mengatakan, oleh karena itu diperlukan adanya sinergi yang berkesinambungan antara pemimpin dan bawahan dalam keamanan informasi. Menurutnya, pemerintah provinsi tidak boleh maju sendiri, harus mengajak kabupaten/kota di Jawa Timur dan tentunya juga instansi vertikal lainnya dalam menjaga keamanan informasi.
“Karenanya saya pada kesempatan yang baik ini megucapkan terima kasih kepada kepala BPSDM telah memfasilitasi di kampus yang paling modern dan nyaman. Saya menyampaikan terima kasih juga kepada Pak Dian dari BSSN karena Jatim sudah sering disapa dan didatangi. Kegiatan born to defence ini kalau memungkinkan akan kami tindak lanjuti dengan mengundang BSSN sebagai narasumber,” pungkasnya.
Diketahui dalam pembukaan kegiatan pelatihan Level I Security Operations Center (SOC) Analyst Tahun 2024 ini turut hadir Ketua Tim Penyelenggaraan Pelatihan dari BSSN Dian Surgawiwaha, dan Kepala BPSDM Jatim Ramliyanto.(*/ady)