Jember,Motim – Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember sedang berupaya mencapai Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) Unggul. Upaya ini dimulai beberapa bulan lalu dengan melakukan asesmen lapangan.
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hepni, menegaskan bahwa seluruh pejabat di lingkungan UIN KHAS harus menjaga komitmen.
“Kita harus konsisten dalam mewujudkan akreditasi Unggul,” ujarnya dengan optimis, Selasa (30/7/2024).
Untuk meraih akreditasi unggul, dibutuhkan kerja keras dan fokus. Ini bukan tugas mudah, Semua elemen kampus harus bersinergi dengan baik. tambah Hepni.
Salah satu syarat APT adalah memiliki minimal sembilan program studi terakreditasi unggul. Saat ini, UIN KHAS Jember sudah memiliki 15 program studi terakreditasi unggul.
Jumlah tersebut menjadi motivasi tambahan bagi sivitas akademika UIN KHAS Jember.
“Kita harus terus semangat mengejar APT unggul, Persiapan telah dilakukan dengan maksimal,” kata Rektor.
Persiapan ini mencakup semua aspek Fasilitas dan sumber daya manusia disiapkan dengan matang. Pihanknya telah membentuk tim khusus untuk persiapan akreditasi.
“Tim ini bekerja tanpa henti, Mereka bertugas memastikan semua persiapan berjalan lancar. Baik aspek teknis maupun konseptual sudah kita siapkan,” ujar Prof. Hepni.
Pihaknya menambahkan bahwa persiapan juga dilakukan secara spiritual.
“Kami mengadakan doa bersama, semoga Allah SWT memudahkan proses ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Doa bersama tadi pagi diikuti oleh seluruh jajaran kampus, Kami mengandalkan fasilitas dan juga tawakkal kepada Allah SWT. Semua langkah telah diambil untuk memastikan keberhasilan.
“Tujuan utama kami adalah meningkatkan mutu pendidikan, akreditasi unggul akan berdampak positif bagi para alumni, Hal ini akan meningkatkan peluang kerja mereka, tambahnya.
Alumni dari kampus dengan akreditasi unggul menurutnya lebih diprioritaskan, karena investasi jangka panjang bagi mereka.
“Pelaksanaan APT dijadwalkan pada 1-2 Agustus. Kami siap menghadapi asesmen di Gedung Kuliah Terpadu UIN KHAS Jember,” tutup Prof. Hepni.