Pariwisata Jawa Timur Mulai Menggeliat

by -
Sinarto,S.Kar,MM Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

Surabaya, Motim-Usai diterjang pandemi COVID-19, sektor pariwisata di Jawa Timur perlahan mulai bangkit. Tercatat ada ratusan tempat wisata, hotel hingga restoran yang kini mulai dibuka kembali.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Sinarto,S.Kar.MM menuturkan, ada lebih dari setengah tempat wisata yang sudah buka. “Pembukaan tempat wisata ini tentunya dengan menerapkan protokol pencegahan COVID-19,” tuturnya.

banner 728x90

“Alhamdulillah kami melalui SK Gubernur dan dari Kementerian termasuk dari Menteri Pariwisata menegaskan protokol itu harus menjadi keseriusan dan dijalankan semuanya. Jadi kira-kira 2 minggu yang lalu belum sampai ke saya semua laporannya, itu sudah hampir separuh yang melakukan reaktivasi, terutama yang alam sudah ada ratusan (yang buka),” kata Sinarto di Surabaya, Rabu (19/08).

Tak hanya itu, Sinarto menyebut pihaknya terus melakukan evaluasi dan pengawasan. Jika ada wisata yang tidak menerapkan protokol, pihaknya tak segan untuk menutup dan memberikan arahan.

“Sekarang luar biasa pariwisata di kabupaten atau kota, direkomendasikan Ibu Gubernur melakukan evaluasi monitoring pelaksanaan. Kalau ada yang tidak mencukupi secara kesehatan ditutup kembali, dilakukan simulasi lagi, ditemani untuk penguatan protokol kesehatan,” lanjutnya.

Menggeliatnya pariwisata di Jatim juga sudah mulai nampak. Sinarto mencontohkan hotel di Malang kini okupansinya sudah 70%.

“Saya kemarin ke Malang, saya tanya okupansinya sudah 70%. Saya kemarin ketemu teman-teman di Malang katanya betul okupansinya sudah 70% tetapi harus sepakat protokol kesehatan harus terjaga,” ungkapnya.

“Memang dijaga betul. Ketika kita turun dari mobil ada tulisan Anda harus sehat, lalu sederhana cuci tangan pakai hand sanitizer, lalu diketahui suhu tubuhnya. Bahkan ada yang scan langsung tanpa harus menggunakan thermo gun. Masuk di dalam ruangan ada masker-masker yang disiapkan, bahkan ada makanan yang dikirim ke kamar,” papar Sinarto.

Kendati demikian, Sinarto menyebut pariwisata juga tak lepas dari kondisi ekonomi makro. Karena, jika kondisi perekonomian di masyarakat kurang baik, tentu akan berpikir dua kali untuk melakukan kegiatan wisata.

“Apa betul kalau semua pariwisata siap dengan protokol kesehatan lalu masyarakat berbondong-bondong datang? Nanti dulu, karena mereka punya perhitungan berapa yang dia harus bisa kelola ekonominya,” imbuhnya.

Untuk menangani hal ini, Sinarto menyebut pihaknya menyiapkan desa wisata. Di sana, berwisata bisa dilakukan dengan lebih sederhana dan lebih murah.

“Pasti semua ingin cepat-cepat wisata karena jenuh di rumah. Tapi bagi yang tidak punya, secara sederhana bisa ke desa-desa wisata. Di sini ada 479 desa wisata yang bisa membuang rasa kejenuhan di rumah dan semua sudah dipetakan oleh ibu gubernur dan dibantu oleh alat protokol kesehatan,” tambahnya.

Sinarto berharap pembukaan kembali sejumlah tempat wisata bisa berdampak membantu perekonomian masyarakat. Hal ini juga akan berdampak pada sektor lain seperti kuliner, perdagangan hingga transportasi.

“Yang jelas namanya kuliner itu pasti bagus. Kalau kulinernya masuk, semua sektor masuk, pertanian dan peternakan juga terdorong. Lalu Mice kita dorong untuk menjadi salah satu pilihan agar bisa dijaga. Kemarin ibu gubernur sudah memulai berkenan rapat di hotel dan itu menjadi motivasi bagus. Lalu transportasi pelan-pelan meningkat. Nah pekerjanya juga begitu,” pungkasnya. (ady)

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.