Lumajang, Motim-Ada sejumlah sekolah menengah atas di Kabupaten Lumajang yang mulai ujicoba pembelajaran tatap muka di kelas. Seperti Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lumajang. Namun Dinas Pendidikan Lumajang, masih belum memiliki wacana hal itu diterapkan untuk PAUD, TK, SD, dan SMP maupun yang sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan Lumajang, Drs. Agus Salim menyampaikan, pihaknya sejauh ini masih mengacu pada surat edaran terabaru dari empat menteri. Sesuai edaran itu, zona merah dan oranye dilarang melaksanakan pembelajaran tatap muka.
“Lumajang sekarang kan masuk zona oranye. Sehingga sampai hari ini belum ada rencana tatap muka, belum ada wacana,” ujarnya, Selasa (8/9).
Namun pihaknya telah mempersiapkan jika nantinya siswa/siswi masuk sekolah lagi atau pembelajaran tatap muka di kelas. “Kami siapkan SOP-nya untuk anak-anak, guru, kepala sekolah, dan juga masyarakat. Tentunya tak semudah itu. Kita juga harus minta izin ke Gugus Tugas (Covid-19) atau mungkin ke Dinas Kesehatan,” lanjutnya.
Sementara ini, pihaknya masih akan terus fokus menjalankan Program Guru Sambang. “Karena Guru Sambang merupakan sebuah keputusan yang jadi alternatif, ikhtiar kita sampai hari ini. Karena pembelajaran daring, masih banyak yang tak menikmati itu,” ucapnya.
Ia menambahkan, memang program tersebut ada yang bilang tidak efektif maupun efesien, namun menurutnya, ini merupakan langkah yang cukup bagus saat ini. “Iya guru sambang tidak efesien dan efektif, oke kita terima, apa sih yang bisa sempurna di masa pandemi Covid-19. Semua kebijakan dan kegiatan tidak normal. Alhamdulillah, Guru Sambang ini sampai hari ini cukup bagus,” pungkasnya. (fit)