Blitar, Motim – Sepuluh anggota Kodim 0808 Blitar positif COVID-19. Mereka baru pulang dari pendidikan Secaba TNI Angkatan Darat (AD) di Jember.
Dari sepuluh prajurit itu, delapan di antaranya merupakan warga Kabupaten Blitar. Dalam data dari Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar, mereka terdiri dari tiga warga Kecamatan Kanigoro, satu warga Sutojayan, satu warga Sanankulon dan satu warga Bakung. Selain itu, satu warga Kesamben dan satu warga Kecamatan Srengat.
“Delapan prajurit tersebut baru saja menyelesaikan pendidikan bintara khusus (Dikbasus) atau Sekolah Calon Bintara TNI Angkatan Darat di Jember,” kata Jubir Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti saat dikonfirmasi media, Senin (28/9/2020).
Begitu hasil tes swab keluar dan dinyatakan positif COVID-19, Krisna menyebut, mereka semua dibawa ke gedung Poltekes Kota Blitar untuk menjalani masa isolasi. Gedung di Jalan DR Sutomo ini disediakan Pemkot Blitar untuk isolasi pasien terkonfirmasi positif tanpa gejala atau asimptomatik.
Komandan Kodim 0808 Blitar, Letkol Arh Dian Musriyanto membenarkan 10 prajurit itu merupakan anggota Kodim 0808 Blitar. Ada 12 prajurit yang diberangkatkan ke Jember untuk mengikuti Dikbasus itu selama satu bulan. Delapan di antaranya merupakan warga Kabupaten Blitar.
“Begitu pulang, 12 semua itu langsung saya karantina di mess. Ada dua yang hasil rapid test-nya reaktif, lalu semua di-swab di Puskesmas Sananwetan. Ternyata ada 10 yang hasil tes swab-nya positif,” kata Letkol Dian saat dikonfirmasi detikcom.
Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar mendata, delapan di antaranya merupakan warga Kabupaten Blitar. Sementara dua anggota lainnya yangpositif COVID-19, Letkol Dian mengaku tidak mengetahui secara pasti. Yang pasti, karena posisi mereka di wilayah Kota Blitar, maka isolasi dijadikan satu di Gedung Poltekes Pemkot Blitar.
Kodim 0808 langsung melaporkan hal ini ke Satgas COVID-19 Kota Blitar. Tim satgas hari ini langsung melakukan tracing kepada semua kontak erat. Begitu daftar tracing didapat, tes swab massal juga dilakukan ke semua kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif.
“Pendidikan di Jember itu se-Jawa Timur ya. Jadi tidak menutup kemungkinan, prajurit dari daerah lain ada yang terpapar juga. Makanya di sini saya mau benar-benar memutus rantai penyebaran virus itu,” pungkasnya. (ym/Detik.com)