Sidoarjo Motim – Puluhan pendekar bersenjatakan tongkat dan batu membabi buta menyerang Warga dan tukang ojek. Di depan perusahaan Rokok Gudang Garam di jalan raya Letjen Sutoyo Waru Sidoarjo, tanpa sebab yang jelas. Peristiwa itu terjadi di Minggu (18/10) dini hari sekitar 01.00 wib.
Warga yang geram dengan ulah para pendekar yang sok jago itu, akhirnya melawan. Alhasil puluhan pendekar lari terbirit-birit ke arah Timur, masuk ke Ngingas, Waru.
Salah satu warga yang berprofesi sebagai guru yakni Yulianto (45) menceritakan, awal mula peristiwa itu. Sekitar puluhan pemuda berseragam hitam-hitam, identik dengan salah satu perguruan silat yang sering bikin onar di Sidoarjo. Menggeber motornya dan berteriak. Para pendekar itu Tak hanya berteriak-teriak, namun juga menantang warga dan juga tukang ojek.
“Warga dan tukang ojek yang ada di warung, mau dipukuli dengan kayu,” katanya. Minggu (18/10).
Warga dan tukang ojek yang tak bersalah itu, sempat adu mulut dengan para pendekar. Para pendekar yang emosi sempat melempari rumah warga dengan batu. Alhasil beberapa rumah warga ada yang mengalami kerusakan akibat ulah para pendekar itu.
“Beberapa rumah warga ada yang rusak, terkena lemparan batu,” ungkapnya.
Karena merasa direndahkan oleh para pendekar. Warga dan tukang ojek pun balik melawan dengan membawa senjata seadanya.
Dalam waktu yang singkat, puluhan pendekar yang main lempar batu itu lari terbirit-birit ke timur jembatan layang Waru.
“Puluhan pendekar itu semburat, lari ke timur,” ungkapnya.
Saat warga mengejar puluhan pendekar itu, ada anggota Polsek Waru yang sedang patroli. Dan petugas berhasil meredam emosi warga, supaya tidak mengejar para pendekar itu.
Akibat ulah pendekar itu, batu berserakan di sepanjang jalan Letjen Sutoyo Waru dan beberapa rumah warga rusak.
“Ada beberapa rumah warga yang rusak, dan usai bentrok itu, warga siaga sampai pagi,” pungkasnya.(ags/jum)