Lumajang, Motim – Seorang oknum anggota DPRD Lumajang diduga menikahi siri seorang janda yang telah memiliki satu anak. Dugaan pernikahan siri itu, tanpa restu dan sepengetahuan orang tua si perempuan.
Oknum anggota Dewan itu berinisial TR. Dia diduga menikahi janda cantik beranak satu berinisial ZAS yang kini tinggal bersama orang tuanya di Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir.
Dugaan pernikahan yang dilakukan secara siri oleh TR kali pertama diembuskan oleh salah satu warga Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun berinisial JM. Kepada Motim, JM menuturkan jika TR yang juga asli warga Desa Wotgalih ini telah menikah lagi dengan ZAS tanpa sepengetahuan istrinya yang sah. Pernikahannya tersebut dilakukan di depan seorang Kiai berinisial IL yang kini tinggal di Desa Yosowilangun Kidul.
Kiai yang biasa dipanggil Gus IL ini, kepada Motim (10/10) menuturkan jika benar bahwa dirinya pernah menikahkan TR dengan seorang wanita berinisial ZAS di sebuah kamar kost di Lumajang, tepatnya di kamar nomor 8.
“Sekitar 2 bulan lalu Saya menikahkan mereka berdua di kamar kost nomor 8. Saya sudah lupa tanggal dan bulannya. Ada dua orang yang jadi saksi, yang satu teman Saya dan yang satunya teman TR (menyebut nama lengkap TR, Red),” kata Gus IL.
Kepada Motim, Gus IL yang mengaku sudah lama mengenal TR ini lantas menjelaskan jika mahar yang diberikan oleh TR kepada ZAS berupa uang sebesar Rp 1 juta dan dilakukan di tempat kost ZAS pada sekira pukul 20.00 Wib tanpa kehadiran NUR orang tua ZAS.
ZAS yang dikonfirmasi Motim di rumahnya pada minggu (18/10) terkesan santai dan banyak tersenyum, bahkan janda cantik yang memiliki satu orang anak ini dengan gamblang menceritakan mulai dari awal perkenalannya dengan TR. Namun ZAS awalnya mengaku tidak pernah menikah dengan TR.
“Kenalnya dari dulu sudah lama sih dua tahunan, di Jember ada acara rapat. Nggak.. Nggak pernah nikah,” ujar ZAS kepada motim.
Tetapi saat Motim menunjukkan bukti-bukti pernikahan ZAS dengan TR serta menceritakan pengakuan kiai yang menikahkannya, akhirnya ZAS tidak bisa berkelit lagi dan mengakui pernikahannya dengan TR.
“Sampeyan ini dari mana sih Mas, Sampeyan siapa kok sampai tahu (sambil mengecilkan suaranya). Pas ikut Pak TR (menyebut nama lengkap TR, red) kunjungan di luar kota. Kita nikah siri ya,” ujar ZAS menirukan perkataan TR saat mengajak nikah siri.
Disinggung apakah pernikahannya dengan TR sudah diketahui dan sudah mendapatkan ijin dari orang tuanya, ZAS hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum kecut.
“Gak sampai mikir ke sana Mas,” jawab ZA singkat.
Kepada Motim, ZAS juga mengakui jika pernikahan sirinya dengan TR dilakukan oleh Gus IL dengan dua orang saksi, di tempat kost-nya di Lumajang.
Di tempat terpisah, TR yang dikonfirmasi di rumahnya pada waktu yang sama, Minggu (18/10 ), sedang ada pertemuan dengan rekan rekannya, namun TR menerima kedatangan Motim dengan baik. Dan sambil menerima panggilan telepon yang diduga dari ZAS, TR lantasvmengajak Motim pindah tempat menjauh dari rekan rekannya.
Kepada Motim, TR menyangkal telah menikah dengan ZAS, dan menurutnya hubungannya dengan ZAS hanya sekedar teman.
“Kalau nikah berarti Aku nikah dua Mas, ono surate opo ora? Kalau dikatakan menikah, Saya hanya berteman. Sebetulnya banyak saksi, terus maksud tujuan Pean piye, kita to the point aja,” ujar TR.
“Saya tidak pernah menikah dengan siapa pun, yang nikah asli istri Saya ya nyonya Saya. Sampeyan selaku wartawan mau menulis ini, tentunya ada kepentingan politik di situ. Nggak.. Saya paham wes ojo ojo anu. Sik Pak Lukman tak celok,” tegas TR bercampur bahasa Jawa.
Lebih jauh TR bercerita kepada Lukman perihal temuan Motim tentang pernikahan TR dan ZAM, dan lagi lagi TR menanyakan tujuan dan solusi dari Motim terkait hal ini.
“Eh teman teman Memo Timur ini menemukan terkait informasi adanya Saya menikah. Dalam hal ini ada dua versi Mas, ada nikah resmi dan nikah siri. Saya terus terang ini tadi klarifikasi ke Saya terkait valid saya menikah sembunyi-sembunyi,” cerita TR kepada Lukman yang mengaku sebagai tenaga ahli fraksi ini.
“Tujuan kawan Memo itu apa? terkait ini mau memberitakan terkait ini mau menjatuhkan, ini asumsi Saya menjatuhkan karir politik Saya gitu. Kenapa saya berfikir seperti itu? Sampean kan sudah faham kasus Saya di tambak udang seperti ini, seperti ini, seperti ini. Kira-kira apa solusi terbaik terkait permasalahan ini? Saya juga paham bahasa wartawan, aku wong lapangan uduk wong tani,” pinta TR kepada Motim sambil berlalu pergi dan menyerahkan permasalahan ini kepada Lukman.
Di lain pihak, NUR orang tua ZAS saat di konfirmasi Motim terkait pernikahan ZAS anaknya dengan TR langsung terkejut. NUR mengaku tidak tahu dan tidak pernah dimintai restu oleh TR untuk menikahi ZAS. Lebih jauh NUR juga mengaku kecewa kepada TR yang sudah dianggapnya seperti saudara.
“Mboten. Memang mboten ngertos sak estu Kulo. Soale TR (menyebut nama lengkap TR, Red) niku kados rencang kaleh Kulo mulai riyen Mas. Wong tasek dereng dados nopo-nopo niko ngoten lo. Berarti TR mboten nguwasaken teng Kulo kan mas? Nggih niku padahal kados sederek teng Kulo,” ujar NUR dalam bahasa Jawa yang kental.
“Cuma TR ( menyebut nama terang, Red) yang kurang ajar Mas. Sama Saya seperti saudara, seharusnya dia kan gak seperti itu. Saya kan gak mau anak Saya jadi pelakor seperti itu Mas, kan kasihan,” pungkas NUR dengan mimik muka marah. (cw1/cw2)