Jember, Motim – Pendapa Kantor Kelurahan Sumbersari ambruk sekitar pukul 04.30 WIB, Minggu (1/11). Ambruknya bangunan yang diperkirakan berdiri sekitar tahun 2015 itu, diduga karena rangka atap dari kayu dan genteng yang sudah lapuk.
Diketahui hingga ambruk, bangunan tersebut hingga saat ini belum mendapatkan perhatian untuk dilakukan renovasi. Karena menurut Lurah Sumbersari Ani Mujiati, kemungkinan saat ini masih kondisi Pandemi Covid-19.
Beruntung saat kejadian ambruk tersebut, tidak ada korban jiwa. Karena kondisi bangunan tidak layak, dan sudah berbulan-bulan tidak digunakan.
“Kejadiannya sekitar subuh tadi, sekitar pukul 4.30 WIB. Yang pertama kali tahu itu Bu Abdillah yang rumahnya dekat dengan kantor (kelurahan) ini,” kata Ani saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Ani mengatakan, sesaat setelah kejadian ambruknya bangunan pendapa itu, dirinya langsung dihubungi dan datang ke lokasi kejadian.
“Kalau katanya Bu Abdillah suaranya keras ambruknya, dan sempat dikira gempa bumi. Saya pun langsung ditelpon dan datang ke lokasi. Sampai sini ya sudah seperti ini ambruk berantakan. Untuk keamanan saya kasih tali pinggirannya agar tidak dilewati,” katanya.
Ditanya kapan bangunan pendapa itu didirikan dan kapan terakhir dilakukan renovasi, Ani mengaku lupa. Karena dirinya baru 2 tahun ditunjuk menjabat sebagai Lurah Sumbersari.
“Kalau tidak salah dibangun 2015 dan sejak itu tidak pernah renovasi, tapi saya cek lagi nanti datanya kapan dibangun. Kondisi terakhir sebelum ambruk memang agak reyot. Makanya kita ajukan renovasi untuk diganti dengan rangka galvalum biar lebih kokoh. Belum ads konfirmasi mungkin karena pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Selanjutnya pasca ambruk, pihaknya berkoordinasi dengan perangkat kelurahan dan meminta bantuan warga. “Setelah ini kita berkoordinasi dengan warga, masing-masing RT kita minta satu warga untuk membantu membersihkan,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Babinsa Kelurahan Sumbersari Serda Andy Surya Teja kondisi bangunan pendapa kelurahan memang sudah waktunya untuk dilakukan renovasi.
“Karena sudah terlihat rapuh, juga atap genteng dan rangkanya kurang kokoh. Jadi perlu renovasi,” katanya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Bahkan sudah berbulan-bulan pendapa yang biasanya digunakan rapat atau ruang tunggu pelayanan di kelurahan itu tidak digunakan.
“Mungkin sekitar 5 bulanan sudah tidak dipakai, karena kondisinya membahayakan, takut menimpa orang di bawahnya,” kata Serda Andi.
Terkait kejadian ambruknya atap pendapa tersebut pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “Langsung berkomunikasi dengan Bhabinkamtibmas, dan nanti dari Polsek Sumbersari yang selanjutnya melakukan penyelidikan. Dugaan sementara atap rapuh, gentengnya sudah tidak layak perlu diganti. Diduga juga karena hujan semalam,” pungkasnya.(ym)