Lumajang, Motim-Ada 12 orang mendaftar sebagai calon pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lumajang untuk periode 2020-2025. Dari 12 calon, 4 diantaranya merupakan calon petahana. Semua pendaftar dinyatakan lolos verifikasi administrasi dan juga sudah mengikuti uji kompetensi dan wawancara.
Ketua Tim Panitia Seleksi (Pansel), Mahfud, M.Pd mengatakan, uji kompetensi dan wawancara sudah dilakukan, Sabtu (7/11) di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lumajang. Pengujinya dari Tim Pansel sendiri.
Mahfud menjelaskan, uji kompetensi itu diantaranya, pemaparan karya ilmiah dari para calon. “Terkait dengan apa dan bagaimana giat-giat terobosan, inovasi peningkatan zakat di Kabupaten Lumajang,” katanya, Senin (9/11).
Kemudian mengenai pemahaman dan pengetahuan para calon di bidang zakat. Serta mengenai peraturan dan regulasi tentang zakat. “Untuk wawancara, ini lebih terkait komitmen untuk menaati aturan yang ada di Baznas,” jelasnya.
Contohnya adalah, ketika terpilih menjadi pimpinan Baznas, harus fokus bekerja penuh waktu di Baznas. Serta harus melepas keanggotaan di partai maupun organisasi di bidang zakat.
“Misal ada yang tenaga kontrak, ketika terpilih, nanti hars melepaskan diri dari tenaga kontrak. Harus fokus di Baznas. Kareana prinspinya di Baznas bukan paruh waktu, tapi full time mengurus Baznas selama 5 tahun,” ucapnya.
Selanjutnya, Pansel menyerahkan hasil uji kompetensi dan wawancara pada Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Kemudian bupati akan mengirimkannya ke Baznas pusat untuk dilakukan verifikasi administrasi dan faktual.
Setelah mendapatkan rekomendasi dari Baznas pusat, lima calon pimpinan Baznas yang terpilih akan ditetapkan oleh bupati. “Akan ditetapkan dan mendapat SK dari bupati,” ujarnya.
Mahfud menargetkan, sebelum Desember 2020, semua proses itu telah dirampungkan. Pasalnya masa kerja pimpinan Baznas periode 2015-2020 akan berakhir pada 1 Desember 2020. “Jadi tanggal 2 Desember itu sudah harus pelantikan pimpinan Baznas yang baru,” pungkasnya. (fit)