Jember, Motim – Lonjakan tajam kasus Covid-19 selama sepekan terakhir di Jember, menyebabkan sejumlah rumah sakit rujukan penuh dengan pasien terinfeksi Virus Corona.
Dengan kondisi penuhnya rumah sakit dengan banyak pasien Covid-19. Menyebabkan pihak rumah sakit selektif dalam memilih pasien.
Namun kemudian bukan dilakukan penolakan pasien. Tetapi jika ada yang mengalami gejala ringan, diarahkan ke rumah sakit yang tipenya lebih rendah untuk dapat menangani.
Saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Direktur RSD dr Soebandi Jember, dr. Hendro Soelistijono mengatakan, kapasitas tempat tidur di ruang isolasi pasien Covid-19 rumah sakit setempat, sudah terpakai hingga 85 persen dari total 82 tempat tidur.
“Sudah sepekan ini lonjakan pasien Covid-19 yang masuk ke RSD dr Soebandi meningkat tajam karena sebelumnya maksimal tempat tidur yang terpakai di ruang isolasi sekitar 50-60 persen dari kapasitas yang ada,” kata dokter Hendro, Minggu (29/11) malam.
Untuk itu, lanjut dia, pihak rumah sakit pun selektif dalam menerima pasien Covid-19 yang memiliki komorbid dan gejala klinis yang lebih berat.
“Kalau pasien Covid-19 memiliki gejala batuk dan demam saja, kami arahkan ke rumah sakit lainnya yang tipenya lebih rendah dari RSD dr Soebandi Jember,” ujarnya.
Namun bukan kemudian kebijakan itu, menolak pasien yang butuh perawatan di rumah sakit.
“Tapi alasannya, karena kami harus memilah pasien mana yang harus ditangani,” sambungnya.
Sejauh ini, lanjut dia, sudah ada empat dokter dan sekitar 30 perawat di RSD dr Soebandi Jember yang terpapar virus Corona.
“Tapi sekarang alhamdulillah semuanya sudah dinyatakan sembuh, jadi dapat bekerja dan melayani kembali pasien Covid-19,” ujarnya.
Penuhnya ruang isolasi pasien Covid-19 juga diakui oleh pihak Rumah Sakit Paru Jember. Rumah sakit yang juga rujukan di Provinsi Jawa Timur ini bahkan berencana untuk menambah kasur perawatan.
“Ruang isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Paru sudah terisi 100 persen seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang terpapar virus Corona di Jember,” kata Kepala Seksi Pelayanan Medis Rumah Sakit Paru Jember dr Dina Rusdiana.
Ia mengatakan, ruang isolasi Covid-19 di RS Paru sebanyak 20 tempat tidur, dan semuanya sudah terisi. Namun kapasitas tempat tidur di ruang isolasi bergerak secara dinamis.
“Kami berencana menambah empat tempat tidur lagi untuk pasien COVID-19 dan kini masih dalam proses melengkapi CCTV, sehingga diharapkan bisa digunakan secepatnya,” ujar Dina.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Jubir Satgas Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Gatot Triyono mengatakan, akibat dampak penuhnya rumah sakit di Jember, beberapa warga Jember sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit Surabaya.
“Dengan kondisi ini, kami imbau masyarakat benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak terinfeksi COVID-19 yang kini jumlahnya terus bertambah,” tuturnya.
Perlu diketahui terkait data rilis perkembangan penanganan Covid-19 di Jember, Minggu (29/11), untuk jumlah kasus positif baru bertambah 62 pasien. Sehingga jumlah pasien positif Covid-19 sekarang menjadi 2383 orang.
Dengan masih dirawat sebanyak 548 pasien.
Kemudian untuk pasien sembuh baru bertambah 29 orang. Sehingga total pasien sembuh baru sebanyak 1728 orang.
Sementara itu untuk pasien meninggal bertambah 8 orang. Sehingga total pasien meninggal 107 orang.