Lumajang, Motim-Kapolres Lumajang AKBP Deddy Fourry Millewa mengatakan, pemuda memiliki peran yang besar. Diantaranya berperan sebagai agen perubahan dan agen pembaruan.
“Agen yang bisa mengubah dari yang tidak ada menjadi ada serta yang lama menjadi baru,” katanya dalam acara Ngopi Kebangsaan: Peran Pemuda Dalam Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang digelar oleh Pemuda Pancasila (PP) Lumajang di Hotel GM, Sabtu (5/12).
Sebagai agen pembaruan, pemuda juga bisa memperbarui teori-teori lama. “Teori juga tidak bisa terus-menerus (dipakai), harus dikaji ulang. Sama seperti pemimpin, juga ada pembaruan,” ucap AKBP Deddy.
Menurutnya jika pemuda sudah bisa menjadi agen perubahan dan agen pembaruan maka akan bermanfaat bagi wilayahnya. “Yang paling penting bermanfaat bagi keluarganya,” ujarnya.
Namun kapolres menegaskan, ada hal yang tidak bisa diubah dan diperbarui oleh para pemuda, yakni Pancasila.
“Pancasila bukan barang baru dan tak bisa tergantikan. Pancasila bukan barang baru, tapi jangan diperbarui, jangan diubah. Pemuda sebagai agen perubahan dan pembaruan, jangan ikut mengubah, jangan ikut memperbarui,” tegasnya.
Jika ada orang atau pihak yang mencoba mengganti atau mengubah Pancasila, kapolres siap jadi orang pertama yang akan melawan.
“Kalau ada yang mau mengubah dan mengganti Pancasila, hati saya bergetar. Saya orang pertama yang akan melawan,” pungkasnya. (fit)