Ratusan Warga Demo Tolak Tambang Pasir Paseban

by -

Jember, Motim-Ratusan warga Desa Paseban, Kecamatan Kencong memprotes rencana kegiatan penambangan pasir yang akan dilakukan sebuah perusahaan swasta di Pantai Paseban, Dusun Bulurejo, desa setempat, Jumat (18/12).

Aksi protes warga itu, dilakukan dengan mengangkat beramai-ramai bangunan semi permanen yang berada di pinggir pantai. Yang diduga digunakan untuk kantor perusahaan swasta tersebut.

banner 728x90

Yang nanti akan digunakan, saat berkegiatan menambang pasir di Pantai Paseban itu.

Bangunan kantor semi itupun diangkat beramai-ramai, dan ditaruh warga di Balai Desa Paseban oleh ratusan warga tersebut.

“Kami terkejut dengan adanya aksi ratusan warga itu, yang tiba-tiba menaruh bangunan semi permanen kantor yang diangkat beramai-ramai oleh warga itu ke Balai Desa. Katanya bangunan semi permanen kantor perusahaan yang mau menambang pasir di Pantai Paseban,” kata Sekretaris Desa Paseban Zakaria saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Zakaria mengatakan, selama ini warganya memang tegas menolak adanya kegiatan pertambangan pasir di Pantai Paseban. Yang dilakukan oleh pihak manapun.

“Sehingga sampai terjadi aksi massa seperti ini, yang ditunjukkan dengan mengangkat bangunan semi permanen berukuran kira-kira 5 x 4 meter itu,” ujarnya.

Saat ditanya perusahaan mana yang memasang bangunan semi permanen dari bahan Galvalum itu? Zakaria mengaku tidak tahu.

“Tapi kata laporan warga, bangunan ini didirikan oleh sejumlah orang kemarin sore, yang saya sendiri tidak kenal. Infonya bangunan semi permanen itu, adalah bangunan kantor perusahaan swasta yang akan menambang pasir di Pantai Paseban,” katanya.

Namun demikian Zakaria mengatakan, terkait penambangan pasir yang akan dilakukan. Yang jelas warga setempat pasti akan melakukan protes.

“Karena warga dusun dan desa di wilayah kami ini, menolak bentuk penambangan apapun. Terlebih lagi kondisi Jember saat ini,” katanya.

Sehingga pihaknya menghimbau, bagi perusahaan swasta untuk mengurungkan niatnya melakukan penambangan pasir di Pantai Paseban.

Diketahui dari pantauan wartawan di lokasi aksi, ratusan warga yang melakukan aksi protes dengan mengangkat bangunan semi permananem kantor itu. Dipindah dengan diangkat ramai-ramai oleh warga ke kantor Balai Desa Paseban.

Ratusan warga itu berjalan sejauh kurang lebih 2 kilometer, dari Pantai Paseban menuju Kantor Balai Desa setempat. Kemudian bangunan kantor semi permanen itu, ditinggal begitu saja di Kantor Balai Desa.

Dalam aksi protes itu, massa berteriak tentang penolakan adanya pertambangan dalam bentuk apapun. Serta bersorak sorai meneriakkan penolakan adanya pertambangan pasir.

Sementara itu, saat wartawan mencoba meminta klarifikasi dari pihak perusahaan swasta yang dimaksud. Diketahui perusahaan itu bernama PT Agtika Dwi Sejahtera.

Namun saat akan dikonfirmasi, masih dilakukan pencarian terhadap narahubung perusahaan swasta yang kata perangkat desa setempat. Bergerak di bidang pertambangan.

“Kami mengetahui perusahaannya itu, PT Agtika Dwi Sejahtera. Tapi juga masih belum bertemu dengan pemilik perusahaan ataupun perwakilan staf dari PT yang bergerak dibidang pertambangan itu,” pungkasnya.

Sementara itu salah seorang warga, Jumadi mengaku melakukan aksi ramai-ramai dengan warga itu. Sebagai bentuk protes penolakan pertambangan dalam bentuk apapun.

“Kami warga Desa Paseban menolak adanya pertambangan apapun dalam bentuk apapun,” ujar Jumadi.

Sehingga sebagai bentuk protes, bangunan semi permanen yang diduga sebagai kantor perusahaan tambang itu. Diangkat ramai-ramai olehnya bersama warga, dan dipindah ke Balai Desa.

“Biar diletakkan di sana, agar perangkat desa tahu, jika kita warga menolak pertambangan apapun. Termasuk informasinya penambangan pasir di pantai (paseban). Karena kami tidak ingin alam rusak dengan adanya penambangan itu,” tandasnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.