Lumajang, Motim-Secara umum dampak pendemi Covid-19 dinilai berpengaruh hampir seluruh sektor, tak hanya kesehatan, sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi Covid-19. Salah satunya, yakni turunnya harga jual biji kopi.
Ketua Kelompok Tani Makmur, Desa Sumberwringin Kecamatan Klakah, Umar mengatakan, biji kopi yang dihasilkan oleh para kelompok tani, baik campuran maupun petik merah, untuk tahun ini mengalami penurunan harga.
Hal ini diakuinya lantaran permintaan konsumen yang minim akibat pengaruh pandemi Covid-19, sehingga omset yang diperoleh oleh para petani kopi turut menurun.
Dibanding tahun sebelumnya, harga biji kopi campuran jenis robusta mencapai harga 22 ribu per-kilogram, sementara untuk petik merah mencapai harga 30 ribu. “Kalau sekarang penjualannya agak murah karena benturan sama pandemi Covid-19,” katanya.
Namun demikian, turunnya harga tidak menyurutkan semangat para kelompok tani dalam memaksimalkan hasil pertanian biji kopi yang berkualitas.
Saat musim panen raya, biji kopi yang berhasil dipanen oleh para kelompok tani, kira-kira mencapai 10 ton per-hektar atau lebih. “Pertahun, ini kira-kira 10 ton per-hektare,” jelasnya. (fit)