Surabaya, Motim-Forkopimda Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suhariyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta serta Panglima Koarmada II Laksamana muda Sudihartawan, menghadiri Media Gathetering bersama Gubernur Jatim membahas tentang “Antisipasi Dampak Natal dan Tahun Baru 2021 serta penanganan Covid-19” dengan tema; “Covid-19 Tidak Mengenal Pangkat, Jabatan dan ada di sekitar kita”. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (26/12/2020) siang.
Hadir dalam kegiatan tersebut beberapa narasumber. Diantaranya, Dr. Brahmana Iskandar selaku Ketua IDI Surabaya, Dr. Sulung Budianto selaku Direktur RS Darmo Surabaya, Dr. Windhu Purnomo, dr. MS selaku Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR, serta Bupati Jombang Munjidah Wahab yang nantinya Testimoni Penyintas Covid-19, dan juga Saifullah Yusuf yang nantinya juga Testimoni Penyintas Covid-19 melalui video virtual.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, bahwa saat ini di Jatim ada tren kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga pemerintah provinsi jawa timur tengah menyiapkan tambahan bad di rumah sakit. Yang sebelumnya 6.611 bad kini yang disiapkan menjadi 7.001 bad
Selain itu juga telah disiapkan 66 ruang isolasi khusus. “Ada kecenderungan kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, pada saat libur panjang pada bulan Oktober lalu,” kata Khofifah. Selain itu Pemprov juga telah menambah rumah sakit, baik yang ada di Malang maupun di Surabaya.
Sementara untuk yang di Malang ada RS Boluvart, Pemrov Jatim juga melakukan konfersi di dua rumah sakit. Di Jember rumah sakit paru akan difokuskan menangani pasien Covid-19, begitu juga rumah sakit paru milik pemprov yang ada di Surabaya nantinya juga akan menjadi rumah sakit menangani pasien covid-19.
“Kita konfersi dua rumah sakit paru yang ada di Jember dan Surabaya untuk menjadi rumah sakit fokus menangani Pasien Positif Covid-19,” kata Gubernur Jatim, usai menggelar Media Gathering di Grahadi, Sabtu (26/12/2020) sore.
Khofifah menambahkan, dari 127 rumah sakit yang disiapkan kini menjadi 145 rumah sakit. Sehingga Gubernur Jatim meminta kepada masyarakat di Jawa Timur tetap menjaga Prokes, karena penyebaran belum berhenti.
“Ada penambahan RS yang disiapkan oleh Pemprov Jatim, yang semula 127 RS kini menjadi 145 RS,” tambahnya.
Selain itu pada awal tahun bulan Januari 2021 nanti, Pemprov Jatim akan menerima vaksin dari Pemerintah Pusat. Yang nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) TNI dan Polri serta Guru.
Untuk memastikan kepada kita semua bahwa vaksin tersebut aman dan halal, tinggal menunggu dari BPOM.
“Iya pada awal tahun nanti kita akan mendapatkan vaksin, namun nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk yang memang membutuhkan,” urainya.
Pemerintah Provinsi bersama jajaran TNI, Polri sudah koordinasi untuk melakukan Operasi Yustisi. Semua sudah sinergi didalam memerangi Covid-19 di Jatim.
Sementara itu Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta menjelaskan, bahwa penanganana covid-19 di Jawa Timur ini ada beberapa struktur menghadapi Covid-19. Mulai dari Pemerintahan, masyarakat yang satu sama lain bersatu menghadapi Covid-19.
“Sehingga kita perlu melakukan komunikasi dalam menghadapi Covid-19,” ungkap Irjen Nico.
Polda Jatim sendiri sudah melakukan tiga kegiatan yang memang menjadi konsentrasi kami dalam menghadapi Covid-19 diantaranya, Operasi Yustisi, Pembentukan Kampung Tangguh dan Covid Hunter.
“Polda Jatim sendiri menjadi bagian struktur yang menangani Covid-19, sehingga kita sudah melakukan tiga hal untuk membantu Pemprov menangani penyebaran Covid-19 di Jatim,” ucap Irjen Nico.
Operasi Yustisi dilaksanakan bersama-sama dengan pemerintah dan TNI, mulai dari bulan April sampai sekarang sudah ada 3.409 ribu kegiatan yang dilaksanakan selama tujuh bulan.
Dan ada 9 Juta teguran yang dilakukan bagi masyarakat yang belum mentaati Protokol Kesehatan. Selain itu untuk denda sebanyak 4 Milyard lebih. Kampung tangguh sendiri sudah tersebar 2.561 tersebar di seluruh provinsi.
“Sudah banyak teguran hingga denda dari Operasi Yustisi yang kami lakukan, sehingga diharapkan masyarakat tetap patuhi Prokes,” sebutnya.
Sementara itu tim Covid Hunter tujuannya memindahkan orang yang tujuannya isolasi mandiri ke tempat karantina. Hari ini bersama dengan media untuk bersama sama menggaungkan bahwa Covid masih ada di sekitar kita.
“Sehingga Forkopimda Jatim Pemerintah, TNI dan Polri ini bisa melawan Covid dan bisa melewati bersama-sama,” pungkasnya. (sp)