Petugas Damkar 2 Bulan Belum Terima Gaji

by -

Jember, Motim-Terungkap sejak dua bulan terakhir, sebanyak 49 tenaga honorer petugas Pemadam kebakaran (Damkar) Jember, tidak menerima gaji. Tidak hanya itu, terkait uang lemburan pun juga tidak diterima mereka.

Mengenai hal ini, sejumlah petugas damkar yang masih berstatus honorer itu pun hanya bisa mengeluh dan pasrah.

banner 728x90

“Kemungkinan hangus untuk gaji bulan November dan Desember. Gaji per orangnya Rp 1 juta untuk petugas damkar honorer (relawan),” kata salah seorang petugas Damkar yang enggan disebutkan namanya, Selasa (29/12).

Diketahui saat ini, Damkar Jember secara organisasi perangkat daerah. Berada di bawah Satpol PP Pemkab.

Sehingga seluruh pengelolaan anggaran terkait kesejahteraan tenaga honorer dan operasional dikelola oleh perangkat di Satpol PP Pemkab Jember.

“Tapi untuk 22 tenaga PNS di damkar termasuk danru, ada di bawah BPBD Jember. Kami (honorer) di bawah Satpol PP Pemkab,” katanya.

Dengan kondisi ini pun, diakui petugas damkar honorer ini, pernah ada pengalaman tidak diberikan gaji. Namun tidak dijelaskan alasannya.

“Untuk alasannya sendiri, tidak disampaikan. Hanya saja ada penyampaian anggaran baru yang itupun terkesan enggan menjelaskan secara terperinci,” ungkapnya.

“Untuk November dan Desember ini, apa iya akan tidak gajian lagi,” sambungnya dengan ungkapan sedih.

Ditinjau dari penghasilan gaji di bawah UMK, tenaga honorer damkar beban tanggung jawabnya pun berat. Pasalnya diakui, harus tetap melayani tugas dengan siap selama 24 jam.

Bahkan untuk menyambung hidup, para petugas damkar honorer itu harus sampai meminjam ke koperasi. Bahkan kartu ATM miliknya, dipegang pihak penagihan dari koperasi.

“Untuk dicek gajinya apakah masuk atau belum. Bahkan kita pun baru terima gaji setelah dipotong angsuran di koperasi itu. Istilahnya gali lubang tutup lubang,” tukasnya.

Diketahui terkait posko damkar di Kabupaten Jember ada 4 wilayah. Diantaranya, Mako Pemkab Jember, Mako Kalisat, Mako Ambulu, dan Mako Rambipuji.

“Per hari laporan yang masuk total di masing-masing posko, bisa sampai tiga atau empat laporan. Itupun harus mengkover 31 kecamatan se Jember. Mestinya tidak bisa. Tapi kami pun bertugas untuk bisa mencapai semua,” ujarnya.

Dengan kondisi ini pun, diperparah dengan sarana prasarana pendukung yang tidak mumpuni.

Bahkan diungkapkan oleh petugas damkar itu, untuk seragam dan perlengkapan lainnya sampai disumbang dari kabupaten/kota lain.

“Baju tahan api, helm pelindung, juga alat pelindung wajah full face, kita sampai disumbang dari damkar kabupaten/kota lain. Contohnya dari Malang. Jadi jangan kaget kalau kadang pakaian kita ada tulisannya Damkar Malang, Damkar Sidoarjo, dan lain-lain. Karena itu sumbangan. Semoga kondisi ini lebih baik,” tandasnya.

Menyikapi ini Danru Mako A Pemkab Jember Dwi Atmoko mengatakan, terkait kondisi yang dialami regunya itu, sudah disampaikan ke pimpinan di atasnya.

“Kondisi relawan damkar saat ini bagaimana, kekurangannya ada terus, kalau kelebihannya memang seperti ini. Jadi kita tidak bisa memberikan petunjuk atau solusi yang terbaik untuk teman-teman damkar, untuk seluruh wilayah Mako ataupun posko. Akan tetapi, masih di upayakan untuk konfirmasi ke pihak lembaga,” ujar pria yang akrab dipanggil Tomo ini, saat dikonfirmasi terpisah.

Tomo mengatakan, pihaknya pun berharap adanya perhatian. Pasalnya kondisi saat ini, petugas damkar itu gajinya yang diterima mestinya Rp 1 juta dan ada tambahan uang lembur Rp 443 ribu.

“Tapi bagaimanapun, kami pun berupaya untuk bisa tetap bertugas maksimal. Karena tugas kami, tugas kemanusiaan,” tandasnya.

banner 728x90

No More Posts Available.

No more pages to load.