Jember, Motim-Truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember kembali beroperasi setelah parkir selama dua hari akibat ketiadaan BBM. Kebutuhan BBM akhirnya terpenuhi setelah para petugas gerobak ssmpah di TPS melakukan iuran.
“Kita kembali jalan setelah ada anggaran urunan BBM itu, dapatnya dari teman-tema petugas gerobak sampah itu dari TPS se Jember,” kata salah seorang sopir truk sampah DLH Jember, Turjiono, Rabu (6/1).
Turjiono mengatakan, adanya anggaran BBM dari swadaya itu, karena para petugas pengangkut sampah gerobak mendapat banyak komplain dari warga di masing-masing tempat bertugas. Selain itu, para pengangkut sampah juga prihatin dengan kondisi truk yang tidak bisa beroperasi.
“Karena perihatin dengan kondisi truk sampah tidak jalan. Juga mengetahui sampah yang berada di TPS-TPS sudah menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap. Bahkan khusus di TPS karimata , tumpukan sampah sampai memakan bahu jalan,” ujarnya.
Akhirnya atas kesepakatan bersama, para pengangkut sampah gerobak secara swadaya patungan untuk membelikan BBM solar. Agar truk bisa beroperasi mengangkut sampah dari TPS ke TPA.
“Tujuannya ya agar sampah yang menumpuk bisa segara dibawa ke TPA itu,” katanya.
“Insya Allah selama satu atau dua hari ke depan bisa jalan. Sambil menunggu solusi konkret dari pemerintah,” sambung Turjiono.
Diakui Turjiono, selama dua hari tidak beroperasinya truk sampah, terjadi banyak penumpukan sampah di masing-masing TPS se Kabupaten Jember.
“Biasanya untuk membersihkan sampah di TPS Jalan Mastrip dan Jalan Karimata cukup 4 kali bolak balik ke TPA. Kini karena sangking menumpuknya sampah itu, butuh 6 sampai 8 kali bolak balik ke TPA agar sampah-sampah itu terangkut semua,” ungkap pria yang bertugas mengantar sampah dari TPS di wilayah Kecamatan Sumbersari itu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala DLH Jember Arismaya Parahita mengakui adanya sumbangan itu. Bahkan dirinya juga turut berpartisipasi.
“Belum ada solusi hingga saat ini, upaya ini (swadaya bersama), adalah bentuk kepedulian bersama untuk kita menjaga lingkungan sekitar tetap bersih. Tapi semoga ada solusi soal anggaran BBM solar ini,” ujarnya.
“Saya pun mengeluarkan dari kantong pribadi untuk urunan beli solar itu, karena belum ada penyelesaian dari pimpinan,” sambungnya.
Pantauan di lokasi TPS Jalan Karimata, sopir truk sampah mulai bertugas sekitar pukul setengah 6 pagi. Dengan dibantu Petugas Pengangkut Gerobak Sampah, gunungan-gunungan sampah itu diangkut ke atas bak truk secara bertahap.