Jember, Motim-Diusianya yang sudah senja, hari-hari Nimin (72) harus dilalui di sel tahanan Mapolsek Sukorambi. Kakek asal Dusun Durjo, Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, ini ditangkap dan dijadikan tersangka karena membacok Sutikno (48) tetangganya sendiri, Selasa (04/01/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.
Menurut Eva Sarami (40) istri korban, sebelum kejadian Sutikno berpamitan pergi ke pekarangan untuk bersih-bersih. “Suami saya keluar sambil membawa keranjang untuk membersihkan rumput di pekarangan,” kata Eva. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Eva dihubungi keluarga jika suaminya dilarikan ke Puskesmas karena dibacok tersangka.
Eva menjelaskan, beberapa hari lalu sempat terjadi cek cok karena air hujan jatuh ke pekarangan. “Sebelumnya sudah diingatkan agar air hujan itu dibuatkan saluran lain agar tidak ke pekarangan,” ungkap Eva. Saat bersih-bersih pekarangan, korban yang sendirian didatangi pelaku sambil membawa sabit dari rumahnya. Tanpa basa basi, pelaku langsung membacok leher korban.
Menurut Kapolsek Sukorambi AKP Sigit Budiono, akibat bacokan tersangka, korban mengalami luka di leher depan dengan panjang 10 cm dan lebar 2 cm. “Saat korban mengalami luka bacok, langsung lari ke sawah namun terus dikejar oleh tersangka. Akhirnya korban ini berhasil melarikan diri lewat persawahan hingga ke rumah kakaknya,” jelas Sigit, kemarin.
Dari rumah kakaknya itu, selanjutnya korban diantar dengan menggunakan motor untuk melapor ke Mapolsek. Korban yang masih berdarah itu selanjutnya dilarikan ke Puskesmas oleh anggota Polsek. “Setelah menerima laporan dari istri dan kakak korban, tersangka kita amankan di rumahnya tanpa perlawanaan,” kata Sigit.
Sementara Sutikno (korban), mengaku saat itu sedang membersihkan tanaman di pekarangan miliknya. “Tiba-tiba ada pelaku datang dan menegor. Karena itu pekarangan saya, ya saya tetap bersih-bersih,” kata Sutikno di IGD Puskesmas Sukorambi. Tiba-tiba, lanjut korban, tersangka langsung menyerang dan membacok lehernya.
Sementara tersangka Nimin mengaku terpaksa melakukan pembacokan karena sudah tidak sadar. “Saya membacok Pak Tik (korban, red) karena tanaman saya dicabut. Karena tanaman yang ditanam itu merupakan batas pekarangan milik saya,” aku tersangka. (sp)