Jember, Motim-Sebanyak 7 desa di Jember terkena banjir yang tinggi airnya mencapai 1 meter. Sedikitnya 4 ribu Kepala Keluarga (KK) terdampak dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir terjadi akibat guyuran hujan deras dalam 3 hari terakhir.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan, desa yang terkena banjir itu tersebar di 3 kecamatan. Yakni, Kecamatan Puger, Gumukmas dan Tempurejo.
“Ada 7 desa di 3 kecamatan yang terdampak banjir ini. Kecamatan itu Puger, Gumukmas, dan Tempurejo,” kata Heru, Kamis (14/1).
Ketinggian air banjir berkisar antara 30 cm hingga 1 meter. Diduga banjit karena luapan air sungai yang tidak kuat menahan debit air yang terus bertambah.
“Untuk banjir tahun ini, terbesar dibandingkan musibah tahun-tahun kemarin,” tambah Heru.
Banjir itu pun merendam ratusan rumah dan mengakibatkan sebanyak 4000 kepala keluarga terdampak. Sehingga harus diungsikan ke tempat aman.
Relawan BPBD Jember dibantu TNI dan Polri turun langsung ke lokasi banjir untuk melakukan evakuasi. Warga diungsikan ke posko yang aman dan telah disediakan.
Menurut Heru, awal terjadi banjir di Kecamatan Puger dan Gumukmas. Banjir terjadi akibat luapan aliran sungai Bedadung.
“Kecamatan Puger banjir terjadi di Desa Grenden dan Desa Mojosari. Kemudian Kecamatan Gumukmas terjadi di Desa Karangrejo dan Bagorejo. Yang meluap aliran Sungai Bedadung,” sebutnya.
“Di Kecamatan Puger ada 1230 KK (terdampak). Kemudian di Kecamatan Gumukmas 229 KK. Sampai hari ini banjir terus terjadi karena curah hujan tinggi dan masih terjadi luapan air sungai,” sambung Heru.
“Ketinggian air yang merendam rumah warga kisaran 30 cm sampai 1 meteran,” tambahnya.
Untuk warga yang terdampak saat ini mengungsi ke Posko Penyelamatan. Lokasinya berada di sekolah dan balai desa.
“Yang kami tempatkan di balai-balai desa, dan gedung-gedung sekolah SD,” ujar Heru.
Sementara daerah terdampak banjir paling parah terjadi di Kecamatan Tempurejo. Daerah kena banjir akibat luapan sungai Kalisanen.
“Untuk Kecamatan Tempurejo, air terus naik hingga ketinggian satu meter karena luapan Sungai Kalisanen. Ada 3 desa yang terdampak. Yakni Desa Andongrejo, Desa Wonoasri, dan Desa Curahnongko,” katanya.
“Data sementara ini, ada 2320 KK yang terdampak, dan data itu masih berubah-ubah karena air belum surut, juga curah hujan masih terus terjadi,” sambungnya.
Dengan kondisi banjir yang mengepung sejumlah wilayah di Jember itu, Heru mengatakan, pihaknya juga dibantu bantuan personel dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
“Saat ini dari Provinsi perjalanan ke Jember untuk memberikan bantuan. Selain itu kami dari BPBD Jember juga terus mengirimkan bantuan logistik bagi pengungsi dan relawan,” pungkasnya.