Jember, Motim-Banjir akibat guyuran hujan deras pada hari Minggu (17/01/2021) malam, mengakibatkan menuju Bandealit kawasan Taman Nasional Meru Betiri, longsor. Akibatnya, jalan yang terletak di Desa Andongsari, Kecamatan Tempurejo, ini tak bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Menurut warga sekitar Muhammad Lukman, banjir susulan terjadi sejak Sabtu (16/01) siang kemarin. “Air menggerus bagian badan jalan desa Andongsari jalan utama menuju kawasan Bandealit. Akibatnya jalan mengalami longsor di beberapa titik, hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat,” ungkap Lukman.
Kapolsek Tempurejo AKP Muhammad Zuhri, menjelaskan bahwa sudah beberapa hari ini jalan tersebut belum bisa dilewati. “Namun dengan kekompakan warga sekitar bersama Muspika dan BPBD serta elemen masyarakat lainnya, Senin kemarin jalan tersebut mulai diperbaiki,” ungkap Zuhri.
Namun jalan tersebut masih belum bisa dilalui kendaraan roda 4. “Namun untuk kendaraan roda dua tertentu sudah bisa melewati jalan tersebut,” sambung Zuhri.
Pantauan di lapangan, higga Selasa kemarin jalan itu hanya bisa ditembus kendaraan khusus seperti kendaraan Jeep 4 x 4. Namun hujan susulan Senin malam, menghambat pendistribusian bantuan kepada warga di kawasan Bandealit kawasan Desa Andongrejo.
Menurut wakil ketua Raung Jeep 4×4 Jember Eko Yuhdi Yuhendi, pihaknya bersama 10 unit rombongan Jeep Raung langsung membawa bantuan di daerah terdampak. “Namun kita dapat informasi bahwa di jalan menuju Bandealit belum bisa dilewati kendaraan roda 4 karena jalan masih baru diperbaiki dan licin,” ungkap Eko, kemarin.
Karena itu, pihaknya menurunkan barang di balai Desa Andongrejo, selanjutnya melakukan survei lokasi. Setelah melalui serangkaian upaya, rombangan yang terdiri BPBD dan sejumlah relawan, itu bisa melewati jalan tersebut.
“Hingga Selasa (kemarin) siang, 10 unit Jeep sudah berada di titik sekitar 4 kilometer dari pintu masuk menuju kawasan Bandealit Desa Andongrejo. Kita masih akan mengontak anggota Raung Jeep yang masih berada di bawah untuk membawa barang-barang korban terdampak banjir,” pungkas Eko. (sp)