Jember, Motim-Dodik Wahyu Rianto ketua RT 04 RW 13 Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, terpaksa mendapat perawatan medis di RSD dr Soebandi Jember. Dia mengaku pusing usai dianiaya oknum anggota DPRD Jember berinisial IB.
Menurut Dodik, aksi penganiayaan itu terjadi di komplek perumahan Bernady Land pada hari Minggu (31/02/2021) sekitar pukul 19.45 WIB. Saat masuk ke komplek perumahan itu, kata Dodik, IB mengendarai mobil Pajero putih dengan kecepatan tinggi.
“Dia pas masuk dari bawah sudah ngebut, sampek bunyi ‘Ciit ciit ciit’,” jelas Dodik saat dihubungi melalui Hpnya, Senin (01/02/2021). Sekitar 10 menit kemudian, lanjut dia, IB keluar dari rumah yang kabarnya adalah temannya berprofesi sebagai pengacara. Saat keluar pun, menurut Dodik IB melaju dengan kecepatan tinggi.
“Karena banyak anak kecil dan berbahaya, ya saya tegur supaya pelan,” jelas Dodik. Tak disangka, teguran itu membuat IB justru emosi dan langsung menghampiri Dodik. “Dia (IB, red) bilang ‘kamu gak terima tah’ dan langsung mukul saya,” jelasnya. Untungnya, saat itu ada Satpam dan warga yang lain langsung melerai.
Namun, aksi tak terpuji IB itu kini viral setelah Dodik merekam cekcok tersebut. “Setelah dipukul itu langsung saya rekam video,” aku Dodik. Setelah kejadian itu, Dodik langsung melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Patrang. “Saya langsung diantar ke rumah sakit Soebandi untuk visum,” katanya.
Menurut Dodik, IB memukulnya beberapa kali. “Tapi yang kena sekitar satu atau dua kali ke kepala saya, kena telinga. Itu (setelah dipukul) saya langsung pusing,” ungkap Dodik.
Sementara IB saat dihubungi wartawan melalui Hpnya langsung direject. Pesan melalui WhatsApp juga belum dibalas. Di lain pihak, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Fran Dalanta Kembaren mengaku bahwa kasus itu kini sedang ditangani Unit Reskrim Polsek Patrang. “Laporan (dugaan penganiayaan) itu sudah ditangani Polsek Patrang, masih memeriksa pelapor dan juga saksi-saksi,” ungkap Fran, saat dihubungi melalui Hpnya, Senin (01/02/2021).
Fran kembali menegaskan, bahwa kasus itu ditangani secara serius dan saat ini masih dalam tahap pemeriksaan. Saat ditanya identitas pelapor dan terlapor yang diduga oknum anggota DPRD Jember, Fran enggan menjelaskan. Namun dia memastikan peristiwa dugaan penganiayaan itu benar-benar ada.
“Kita belum cek secara detail. Tapi peristiwa (penganiayaan) itu ada peristiwanya. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan sejumlah saksi,” pungkas Fran. (sp)