Jember, Motim-Ular Bangkai Laut (Trimeresurus albolabris) ditemukan berada di dalam pekarangan rumah warga di Jalan KH. Abdus Syukur Lingkungan Tegal Boto, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kamis (4/2). Diduga ular tersebut berada di dalam rumah warga. Karena ekosistem ular yang biasanya berada disekitaran bantaran sungai rusak akibat dampak banjir di DAS Bedadung beberapa hari yang lalu.
“Kami menerima panggilan evakuasi ular dari warga, yang rumahnya tidak jauh dari aliran sungai. Dugaan kita, ular itu berada di sekitaran rumah untuk mencari makan karena ekosistemnya rusak akibat banjir. Untungnya tidak sampai masuk dalam rumah,” kata Koordinator Anggota Regu Damkar Mako B Pemkab Jember Ferdy Fernandho saat dikonfirmasi di lokasi penangkapan ular.
Diketahui penangkapan ular tersebut dilakukan kedua kalinya. Dalam jangka waktu beberapa bulan belakangan.
“Di lokasi yang sama, pernah kita lakukan penangkapan. Sekitar bulan Juli lalu. Tapi beda jenisnya. Waktu itu ular pelangi, kalau yang sekaramg jenis ular hijau pada umumnya disebut. Tapi nama latinnya Trimeresurus albolabris (Ular bangkai laut),” jelasnya.
Terkait adanya kasus ular di pemukiman warga yang diduga karena dampak banjir, kata Ferdy, pihaknya menghimbau warga untuk lebih berhati-hati. Khususnya di wilayah pemukiman perumahan, dekat arel persawahan, atau dekat dengan bantaran sungai.
“Ular ini bukan jenis anakan, jadi sudah memiliki bisa yang cukup berbahaya. Untungnya kondisi ular sudah makan, jadi cukup mudah menangkapnya. Tapi kita tetap harus hati-hati dalam melakukan evakuasi ini,” ucapnya.
“Untuk menghindari adanya ular, kami himbau warga untuk lakukan antisipasi dengan menjaga lingkungan dan jaga kebersihan. Rajin-rajin bersihkan lingkungan, dan jangan sampai ada rimbunan rumput atau ranting-ranting pohon,” sambungnya.
Terkait proses evakuasi ular di rumah tersebut, Petugas Damkar juga mengajak kelompok Komunitas Reptil Jember (KRJ). Yang nantinya komunitas itu akan melakukan penyelamatan hewan melata tersebut, dan melepas liarkan ke tempat aman.
“Ular yang diamankan ini jenis venom, yang bisa racunnya cukup berbahaya. Tempat ekosistemnya ular itu. Biasanya di sekitar rerimbunan pohon atau daerah dekat sungai. Diduga ditemukan warga di pekarangan rumah, karena banjir beberapa hari lalu,” kata Anggota KRJ Yulionanta putra handika saat dikonfirmasi terpisah.
Terkait penyelamatan ular tersebut, lanjut pria yang akrab dipanggil Yulio itu, nantinya akan dilakukan kegiatan lepas liar di lokasi aman.
“Saat ini masih kami data jumlah pastinya, tapi kurang lebih ada ratusan ular yang sudah kita dapatkan. Nantinya akan kami lepas liarkan. Rencananya di Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi,” ujarnya.