Jember, Motim-Pembagian Kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah Kecamatan Kaliwates urung dilakukan, Selasa (9/2). Akibat adanya perbedaan data undangan bagi penerima program BPNT itu, antara pihak Bank Mandiri dengan data yang dipegang oleh pihak Kecamatan.
Akibatnya, dilakukan penundaan untuk pembagian kartu BPNT itu. Untuk penundaan itu, dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Karena akan dilakukan komunikasi lanjutan dengan pihak Bank Mandiri untuk dapat mensinkronkan data penerima kartu BPNT itu.
“Penundaan ini (pembagian kartu BPNT) ada miss komunikasi saja. Karena awalnya kita mengundang masyarakat berdasarkan data dari Bank Mandiri terkait penyerahan kartu BPNT migrasi dari Bank BNI Ke Bank Mandiri,” kata Kasi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Kaliwates, Masbud saat dikonfirmasi di Kelurahan Jember Kidul, Selasa (9/1).
Masbud menjelaskan, terkait data yang masuk, ternyata tidak sama antara yang undangan yang diberikan ke masyarakat. Dengan data yang dibawa Bank Mandiri.
“Data yang dari Bank Mandiri berdasarkan data PKH, sedangkan yang dari kita adalah data penerima program BPNT tahun 2020 kemarin. Sehingga tidak sama,” jelasnya.
Jumlah penerima BPNT sendiri menurut Masbud, untuk satu kecamatan berjumlah 2264 penerima. Sedangkan data yang dari Bank Mandiri ada sekitar 2241 penerima.
“Ini memang beda, antara data yang dibawa Bank Mandiri berdasarkan data PKH, sedangkan di kita berdasarkan penerima PBNT tahun 2020 yang dilakukan migrasi tersebut,” lanjutnya.
Terpisah pihak Bank Mandiri melalui Area Manager Officer Yuli Agus Setyono menjelaskan, terkait perbedaan data di Kecamatan Kaliwates. Katanya, berdasarkan data yang dikeluarkan Kemensos.
“Ada bansos yang isinya BPNT, Sembako, dan PKH. Kalau yang BPNP dan Irisan kuotanya 124.965 data, sedangkan untuk PKH murni ada 15.152 data, jadi totalnya 140.117 data,” sebutnya.
Jumlah tersebut menurut Yuli, sesuai dengan data yang diterima dari Kemensos dan diberikan kepada Bank Mandiri Pusat untuk diteruskan kepada Bank Mandiri Jember.
“Sehingga jumlah kartu yang kita siapkan, sesuai data yang kami terima,” katanya.
Jika ternyata ada selisih antara jumlah penerima bantuan Sosial tahun sebelumnya dan jumlah kartu yang diterima Bank Mandiri sekarang.
“Nantinya dari kemensos, bisa jadi tercover pada penyaluran selanjutnya yang diprogramkan Kemensos,” katanya.
Namun yang jelas menurut Yuli, terkait persoalan perbedaan data yang terjadi di kecamatan Kaliwates tersebut hanya miskomunikasi antara data penerima kartu yang dirinya terima dari kemensos dengan data undangan yang disebarkan pihak kecamatan.
“Yang disesuaikan dengan data penerima BPNT tahun 2020 sehingga ada perbedaan,” pungkasnya.