Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut angka kematian ibu dan anak di Jember tertinggi se-Jatim. Bupati Jember Hendy Siswanto berjanji akan menjadikan penanganan masalah itu masuk prioritas program kerjanya.
“Saat ini kita mempunyai tiga persoalan. Pertama (kematian) anak dan ibu, ketiga soal stunting. Ini nantinya jadi prioritas yang sangat serius sekali (dikerjakan). Angkanya sangat tinggi dan tidak baik buat kemajuan Jember, dan (bagaimana nantinya) orang luar melihat, kalau tidak bisa menangani. Ini sangat mempengaruhi (nama Jember),” kata Hendy usai menjalani sertijab di gedung DPRD Jember, Selasa (2/3).
Sehingga sebagai langkah konkret yang akan dilakukan ke depan, kata Hendy, pihaknya akan bekerja berkoordinasi dengan PKK dan stakeholder terkait. Fokusnya, memberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan ibu dan bayi.
“Langkah ke depan, kami akan memperkuat (memberikan edukasi dan materi tentang AKI, AKB, dan Stunting) kepada ibu-ibu PKK, dan posyandu. Tentunya kami tidak akan membiarkan itu. Juga bersama OPD Terkait untuk sinergi bersama,” katanya.
Selain itu, juga akan berkoordinasi dengan stakeholder lain. Misal, dengan BKKBN.
“Kita akan sinergikan teman-teman Dinkes, BKKBN, akan bersama-sama untuk menentukan apa yang dilakukan untuk hal ini (menyelesaikan persoalan kematian ibu dan anak, juga stunting),” tandasnya.